ZeroAvia, Startup Ramah Lingkungan yang Diincar Orang Terkaya di Dunia

Fahmi Ahmad Burhan
22 Desember 2020, 11:04
ZeroAvia, Startup Ramah Lingkungan yang Diincar Orang Terkaya di Dunia
Instagram/@zeroavia
Pesawat yang menggunakan teknologi startup ZeroAvia

Startup penerbangan ramah lingkungan, ZeroAvia memperoleh pendanaan US$ 21,4 juta atau Rp 303,9 miliar dari perusahaan investasi milik Bill Gates hingga orang terkaya di duniaJeff Bezos. ZeroAvia berinovasi mengubah emisi pesawat menjadi hidrogen.

Co-founder sekaligus CEO ZeroAvia Val Miftakhov mencatat, sektor penerbangan merupakan penyumbang terbesar emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. Di satu sisi, sektor ini, logistik, dan industri merupakan yang paling sulit untuk dekarbonisasi.

Oleh karena itu, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dan Inggris tersebut mengembangkan dan menguji coba powertrain ZA-600 yang dapat menerbangkan pesawat berkapasitas 10-20 kursi sejauh 500 mil menggunakan daya hidrogen.

Perusahaan rintisan itu mengandalkan teknologi electrolyzer yang membuat gas alam dapat diubah menjadi hidrogen. Mereka juga membuat bahan bakar sendiri dari listrik dan air untuk menghidupkan sistem pesawat.

Teknologi yang dikembangkan oleh startup ZeroAvia
Teknologi yang dikembangkan oleh startup ZeroAvia (Instagram/@zeroavia)

Awal tahun ini, startup itu telah menguji coba penerbangan menggunakan baterai listrik skala komersial pertama. Ini juga merupakan penerbangan pertama pesawat bertenaga sel bahan bakar hidrogen.

"Kami menutup celah bagi industri penerbangan untuk memulai transisinya dari bahan bakar fosil," kata Val dikutip dari siaran pers perusahaan, akhir pekan lalu (16/12). Ia juga mengatakan, akan menyelesaikan penerbangan 250 mil dalam tiga bulan ke depan. 

Saat ini, lebih dari sepuluh maskapai penerbangan bersiap untuk menerapkan powertrain dari ZeroAvia pada 2023. Startup itu pun telah menandatangani perjanjian (letter of intent) dengan operator untuk retrofit lebih dari 100 pesawat.

"Baik penerbangan dan pasar keuangan sudah menyadari gagasan bahwa hidrogen merupakan satu-satunya jalur yang berarti menuju penerbangan komersial tanpa emisi berskala besar," kata Val.

Rencananya, perusahaan mula-mula masuk ke pasar dengan retrofit untuk pesawat berkapasitas 10-20 kursi untuk penerbangan jarak pendek di Asia dan Karibia. Namun, karena perusahaan memiliki relasi dengan tujuh pabrikan pesawat terbesar di dunia, maka cakupannya diperluas.

Ke depan, perusahaan berencana mengintegrasikan layanan dengan pesawat penumpang berkapasitas 100 kursi seperti A320 atau A737.

ZeroAvia pun sudah bekerja sama dengan Enapter untuk menyediakan elektroliser. Ke depan, perusahaan ingin memperluas cakupan sistem di lapangan udara lain di Inggris dan AS untuk demonstrasi.

Val optimistis teknologinya semakin dibutuhkan ke depan. "Pada 2050 semua orang ingin menjadi nol emisi," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...