Gojek–Tokopedia Buat GoTo Financial, Induk Shopee Fokus Lini Keuangan

Fahmi Ahmad Burhan
19 Mei 2021, 11:46
Gojek–Tokopedia Buat GoTo Financial, Induk Shopee Fokus Lini Keuangan
shopee
Ilustrasi platform Shopee

Pendapatan Sea Group meningkat lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy), menjadi US$ 1,8 miliar atau Rp 25,7 triliun. Induk Shopee itu pun ingin menyasar sektor keuangan digital tahun ini, di saat Gojek dan Tokopedia merger lalu membentuk GoTo Financial.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Sea Group naik dari US$ 69,9 juta pada kuartal I 2020 menjadi US$ 88,1 juta awal tahun ini.

Pendapatan meningkat karena terdongkrak binis keuangan. Sea Group mencatatkan volume transaksi layanan dompet digital naik tiga kali lipat menjadi US$ 3,4 miliar. Jumlah pengguna juga melampaui 26,1 juta.

Oleh karena itu, Sea Group ingin berfokus menyasar sektor keuangan. CEO Sea Group Forrest Li mengatakan, perusahaan akan meningkatkan penawaran layanan teknologi finansial (fintech) di Asia Tenggara.

"Layanan keuangan digital di wilayah kami berada pada tahap awal. Kami berharap penggunaan tumbuh," kata Li dikutip dari Reuters, Selasa (18/5).

Di bisnis keuangan, Sea Group memiliki SeaMoney, yang membawahi ShopeePay. Berdasarkan riset NeuroSensum, penetrasi pasar ShopeePay merupakan yang tertingi di Indonesia yakni 68% selama November 2020 – Januari 2021.

Disusul oleh OVO 62%, DANA 54%, GoPay 53%, dan LinkAja 23%.  "ShopeePay mendapatkan daya tarik dan terus meluas," kata Li.

Sea Group juga mengembangkan bisnis bank digital lewat SeaBank di Indonesia, dan memperoleh izin di Singapura. Bahkan, induk Shopee ini disebut-sebut mengincar Bank Capital dan Bank Bumi Arta (BNBA).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...