Adu Strategi Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak Garap Pasar Pedesaan

Fahmi Ahmad Burhan
24 Februari 2022, 06:00
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Pemerintah tengah mengupayakan pendekatan untuk memungut pajak dari kegiatan ekonomi digital yang dipastikan dengan pengenaan tarif pajak penghasilan dari setia
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi.

Ada juga fasilitas pendukung seperti ruangan training, ruang rapat, studio foto dan live streaming, pusat edukasi dan simulasi sistem gudang, serta area pameran.

Shopee juga menyediakan coworking space alias ruang kerja bersama. Ini bisa digunakan UMKM untuk bertukar pikiran dan berbagi informasi terkait keterampilan digital Sedangkan, Tokopedia dan Bukalapak gencar menyasar pasar perdesaan melalui layanan warung serta kios.

Tokopedia telah menggaet jutaan warung dan toko Mitra di lebih dari 500 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Tahun lalu, unicorn ini mencatatkan penambahan jangkauan kota dan kabupaten lebih dari dua kali lipat dibanding 2019.

Perusahaan yang berafiliasi dengan Gojek itu mencatat, lebih dari 80% mitra warung meraih lebih banyak pelanggan sejak bergabung. Hampir 80% mitra mencatatkan kenaikan keuntungan lebih dari dua kali lipat.

Selain itu, hampir 100% mitra warung Tokopedia menghemat biaya transportasi lebih dari Rp 50.000 per minggu, karena menggunakan fitur Grosir.

Pada lini bisnis warung itu, Tokopedia juga bekerja sama dengan InfraDigital Nusantara yang menggaet lebih dari 6.000 institusi pendidikan meliputi sekolah, perguruan tinggi, pondok pesantren dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM.

Siswa dan mahasiswa yang tergabung di jaringan InfraDigital Nusantara dapat membayar biaya pendidikan melalui warung dan toko Mitra Tokopedia.

Sedangkan, Bukalapak telah menggaet 8,7 juta mitra warung dan kios hingga semester-I 2021. Lini bisnis ini telah berkontribusi sebesar 34% terhadap pendapatan Bukalapak secara keseluruhan pada semester-I 2021.

Bukalapak juga mempunyai pangsa pasar yang besar untuk digitalisasi warung. Berdasarkan survei Nielsen pada Juni 2021, total pangsa pasar Bukalapak mencapai 42%. Survei tersebut dilakukan pada 3.000 warung dan kios pulsa di 14 kota di Indonesia.

Selain dengan lini bisnis warung, Bukalapak menggaet PT Allo Bank Indonesia Tbk untuk menyasar pasar perdesaan. Perusahaan e-commerce yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu membeli 2.49 miliar saham Allo Bank melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Rp 1,19 triliun atau Rp 478 per saham.

Bukalapak mengatakan, investasi di Allo Bank itu dapat mengoptimalkan konektivitas perseroan dengan vertikal-vertikal baru di pasar UMKM. Bukalapak juga berharap dapat mengembangkan penawaran dan menyediakan akses kredit kepada pelaku usaha dan mitra perseroan di area perdesaan.

Strategi yang akan digunakan yaitu menggabungkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline. Ini sejalan dengan salah satu tujuan right issue Allo Bank, yakni mengembangkan penyaluran kredit dengan inovasi teknologi atau perbankan digital.

Bukalapak memang berfokus menyasar pasar kota tier dua dan tiga. Kota yang menjadi incaran perusahaan seperti Yogyakarta, Manado, Solo, Palembang, dan Pekanbaru.

Berdasarkan riset internal Bukalapak, 70% transaksi e-commerce terjadi di kota-kota besar. Oleh karena itu, peluang UMKM di luar kota besar dipandang cukup menjanjikan dan berpotensi tumbuh lebih pesat.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...