Berkedok Program Afiliasi, Modus Penipuan Siber Makin Beragam

Luky Maulana
Oleh Luky Maulana - Tim Publikasi Katadata
15 Maret 2024, 13:00
Blibli mengajak masyarakat waspada terhadap modus penipuan berkedok afiliasi. Dok/Blibli.
Katadata
Blibli mengajak masyarakat waspada terhadap modus penipuan berkedok afiliasi. Dok/Blibli.

Adapun, terdapat 32,05 persen masyarakat Indonesia yang mengaku pernah terkena penipuan online. Fakta tersebut berdasarkan laporan bertajuk Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan, per Mei 2023 terdapat 1.938 konten hoaks. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, kasus penipuan online marak terutama menjelang Ramadan. Hal ini disinyalir lantaran kebutuhan masyarakat atas uang melonjak, terlebih untuk keperluan belanja dan Lebaran.  

Ragam Modus Penipuan Jelang Ramadan

OJK mengidentifikasi sejumlah modus penipuan yang marak menjelang Ramadan. Contohnya, aksi penipuan dengan mengirimkan file berbentuk APK atau dokumen tertentu yang menyerupai pengiriman parsel. 

Pelaku penipuan meminta calon korban mengunduh dokumen tersebut. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan akses atas data pribadi korban, seperti akses m-banking termasuk kata sandi ataupun kartu kredit. 

Tak hanya itu, OJK menemukan pula praktik penipuan transfer dana dari pinjaman online ilegal. Dana tersebut tiba-tiba masuk ke rekening seseorang. Padahal, seseorang tersebut tidak sedang mengajukan pinjaman. 

OJK merekomendasikan sejumlah langkah jika terkena penipuan ini. Yang pertama adalah jangan menggunakan uang tersebut. Selanjutnya, melapor ke bank untuk memblokir dana tersebut, dan ke OJK melalui portal perlindungan konsumen. 

Anda juga bisa melapor ke Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti). Hal lain yang penting adalah memastikan memblokir kontak penagih utang (debt collector) dari pinjol ilegal tersebut. 

Yang pasti, masyarakat perlu mewaspadai modus penipuan mengenai penawaran tertentu, terlebih jika mereka mengatasnamakan pihak resmi. Adan pada dasarnya, kita harus kritis terhadap berbagai tawaran yang terasa sulit dipercaya (too good to be true). 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...