East Ventures Pimpin Investasi Tahap Awal di Fintech Pinjaman, Komunal
Ide mendirikan Komunal muncul lantaran ada selisih (gap) pendanaan UMKM di Indonesia, yang nilainya diperkirakan Rp 1.000 triliun atau sekitar US$ 70 miliar per tahun. Gap ini terlihat jelas di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
(Baca: East Ventures, Grab dan OVO Investasi Rp 77 M di Startup Periklanan)
Di satu sisi, Indonesia memiliki basis pengguna telepon seluler yang cukup besar dan terus berkembang. Hendry Lieviant, yang merupakan mantan analis kredit di Goldman Sachs, melihat hal ini sebagai peluang.
Lantas ia memutuskan untuk mendirikan Komunal bersama Rico Tedyono dan Kendrick Winoto. Mereka bertiga mempunyai misi menggabungkan metodologi kredit, data dan teknologi alternatif hingga kemitraan dengan komunitas bank-bank regional (BPR) dan koperasi, guna memperluas akses pendanaan bagi UMKM.
Managing Partner dari East Ventures Willson Cuaca mengatakan, Komunal mempunyai misi yang serupa dengan perusahaannya, yaitu mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Ia menilai, tim Komunal telah membuktikan kemampuan mereka yang unik dalam mengeksekusi pinjaman dengan cepat dan tepat.
“Kami senang bisa turut bergandengan tangan dengan mereka dalam membuka kesempatan yang lebih baik bagi para UMKM di Indonesia,” katanya. (Baca: Sinar Mas & East Ventures Investasi Rp 110 M di Startup Katering Lokal)