Startup Agen Laku Pandai Ikut Gali Ceruk Pasar Keuangan

Cindy Mutia Annur
24 Oktober 2019, 09:11
Ilustrasi, fintech. Selain fintech, startup agen laku pandai ikut gali ceruk pasar keuangan.
Katadata
Ilustrasi, fintech. Selain fintech, startup agen laku pandai ikut gali ceruk pasar keuangan.

Hal senada disampaikan oleh Regional Digital Marketing Director ModalkuAlexander Christian. Ia menilai, agen laku pandai lebih berpotensi menjangkau masyarakat di daerah, khususnya usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

"Proses humanisme ini memudahkan masyarakat sebagai gerbang masuk untuk mengetahui lebih lanjut berbagai program layanan keuangan. Di luar itu ada kredit proses, verifikasi, dan berbagai macam produk yang bisa dilakukan ke on-boarding customer. Jadi potensinya luar biasa," kata Alexander.

Meski demikian, menurutnya inklusi keuangan adalah masalah yang terjadi hampir di tiap negara. Apalagi, Indonesia merupakan negara kepulauan. "Itu menjadi salah satu tantangannya," kata dia.

Hal-hal ini menurunya menjadi indikasi pasar keuangan di Indoneska cukup besar. Namun, perlu keterlibatan pemerintah dan pelaku usaha termasuk perbankan, fintech, dan lainnya. "Makanya, kami sebut (inklusi keuangan) ini sebagai gotong royong untuk membantu seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

(Baca: Gelombang Besar Transaksi Nontunai di Indonesia)

COO Paper.id Anthony Huang pun mengatakan, perusahaannya bekerja sama dengan fintech lending, bank, lembaga keuangan, serta agen laku pandai lainnya untuk membantu para UMKM di Indonesia. "Ini supaya (proses) pencatatan mereka lebih jelas," kata dia.

Paper.id merupakan perusahaan yang menyediakan layanan software invoicing, accounting, dan inventori. Para pelaku usaha dapat membuat laporan keuangan lewat berbagai perangkat dan menyediakan analisis sehingga data-data seperti arus kas, inventaris, dan lainnya bisa diketahui secara real time.

"Para agen ini memberikan pengetahyan soal literasi keuangan. Dari saty orang bisa memengaruhi 10 orang, misalnya. Penyebaran edukasi seperti ini bisa berjalan dengan skala yang lebih cepat dengan masing-masing fintech melalui end-user," kata dia

Sekadar informasi, data OJK menunjukkan inklusi keuangan meningkat dari 49% di 2017 menjadi 69% pada tahun lalu. Jumlah tersebut naik signifikan dibanding 2011 yang hanya 19%.

(Baca: Sebanyak 127 Fintech Pinjaman Sudah Melayani 15 Juta Penduduk)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...