Luncurkan Mesin Jual Otomatis, OVO Rambah Bisnis Data

Desy Setyowati
15 Oktober 2019, 13:37
Chief Data Officer OVO Vira Shanty saat menyampaikan data dari OVO Smartcube. Unicorn Tanah Air, PT Visionet Internasional (OVO) meluncurkan mesin jual otomatis berbasis digital (smart vending machine), bernama OVO Smartcube.
ovo
Chief Data Officer OVO Vira Shanty saat menyampaikan data dari OVO Smartcube. Unicorn Tanah Air, PT Visionet Internasional (OVO) meluncurkan mesin jual otomatis berbasis digital (smart vending machine), bernama OVO Smartcube.

(Baca: GoPay, OVO, GoFood hingga GrabFood Bawa Hoki Bagi Pizza Hut)

Berdasarkan data internal OVO, 81% konsumen ingin pemegang merek memahami mereka dengan lebih baik. Lebih dari 55% marketer menggabungkan data insight dan umpan balik (feedback) konsumen untuk personalisasi konten.

Lalu, 94% marketer berfokus pada kemampuan analisis data, teknologi personalisasi, dan profil pelanggan dalam memberikan pengalaman yang sesuai. “Marketer kini berlomba-lomba untuk melakukan pendekatan pemasaran yang berpusat pada konsumen,” kata dia.

Saat ini, ada beberapa pemegang merek yang sudah bekerja sama dengan OVO untuk mendapat insight. Di antaranya kosmetik asal Korea Selatan, makanan dan minuman. "Ini misinya adalah terkait analitik," kata Vira.

(Baca: Jadi Unicorn, OVO Ungkap Peluang Gaet WhatsApp hingga Rencana Bisnis)

Sejak diluncurkan pada Juli lalu, OVO memperoleh beberapa insight dari OVO Smartcube. Salah satunya, waktu berbelanja di mal paling banyak pada sore hingga malam hari. Konsumen yang sering berbelanja di mal adalah perempuan (52%).

Sedangkan di sekolah, waktu berbelanja paling banyak adalah sejak siang hingga malam hari. Konsumennya berusia muda dan paling banyak adalah perempuan. Di perkantoran, waktu berbelanja adalah pagi menuju siang. Konsumennya merupakan milenial, dan paling banyak adalah laki-laki.

"Kalau brand bekerja sama dengan OVO, konteksnya akan disesuaikan," kata Vira. Untuk bisa meluncurkan mesin jual otomatis, OVO bekerja sama dengan Kinetica, Cloudera, dan Informatica. 

(Baca: Tren Layanan Personalisasi, Nilai Pasarnya Diprediksi Rp 437 Triliun )

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...