OVO Raih Penghargaan Global, tapi Disebut Akan Dilepas oleh Tokopedia

Desy Setyowati
20 September 2021, 12:08
ovo, gojek, tokopedia, goto
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
OVO

Di luar rumor tersebut, kinerja bisnis OVO moncer di tengah pandemi corona. Fintech ini mencatatkan kenaikan transaksi mitra penjual (merchant) online 76% selama semester pertama. Layanan OVO tersedia di lebih dari 430 kota dan kabupaten.

Fintech itu juga menggaet lebih dari satu juta merchant yang terhubung dengan standar kode quick response atau QRIS. “Selain itu, OVO banyak menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan besar yang semuanya saling terhubungi melalui platform,” ujar Harumi.

DealStreetAsia sebelumnya melaporkan bahwa Tokopedia mempunyai 36,1% saham di induk OVO, Bumi Cakrawala Perkasa (BCP). Grab yang berbasis di Singapura merupakan pemegang saham terbesar yang memegang 39,2%.

Grup Lippo memegang 7,2% saham di BCP melalui dua anak usaha yakni Inti Anugrah Pratama dan Pima Ecommerce Global. Pemegang saham lainnya yaitu Tokyo Century Corporation yang memiliki 7,5% di BCP.

Lalu Wahana Inovasi Lestari yang dimiliki oleh pemilik Tokopedia Leontinus Alpha Edison dan William Taruwijaya, mempunyai 5% di BCP.

Namun Bank Indonesia (BI) tidak mengizinkan perusahaan menjadi pemegang saham pengendali di lebih dari satu fintech pembayaran. Sedangkan Gojek mempunyai GoPay.

Kebijakan itu dinilai menjadi alasan bagi Tokopedia untuk mengkaji divestasi saham OVO.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...