Pinjaman Fintech Tumbuh Tinggi di Tengah Maraknya Bank Digital

Fahmi Ahmad Burhan
24 Maret 2022, 16:59
fintech, fintech lending, pinjaman online, pinjol, bank digital
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi fintech

“Kami bersyukur bisa melewati 2021 dengan banyaknya catatan prestasi menggembirakan dan didukung oleh lebih dari 175 ribu pemberi dana pinjaman retail yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua," kata Ivan dalam siaran pers, Januari (10/1).

Kemudian, Danamas menyalurkan pendanaan Rp 6,5 triliun tahun lalu. Fintech lending ini menargetkan penyaluran pinjaman Rp 2,3 triliun dan menggaet 10 ribu UMKM tahun ini.

Lalu, Grup Modalku menyalurkan pendanaan usaha lebih dari Rp 29,4 triliun kepada lebih dari 4,9 juta transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Grup ini hadir di Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand selama tujuh tahun terakhir.

Modalku juga sudah beroperasi di Vietnam. “Kami berkomitmen untuk dapat mendukung UMKM lebih baik, memperkuat kehadiran di Asia Tenggara, dan membawa dampak positif lebih besar ke masyarakat,” kata Co-founder Funding Societies atau Modalku Reynold Wijaya bulan lalu (16/2).

Fintech lending itu mengumumkan pendanaan seri C+ US$ 144 juta atau sekitar Rp 2,06 triliun. Investasi ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2.

Investor lain yang berpartisipasi yakni VNG Corporation, Rapyd Ventures, EDBI, Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.

Grup Modalku juga menerima fasilitas dana pinjaman US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,15 triliun dari pendana institusi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.

Secara keseluruhan industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman fintech lending Rp 13,78 triliun per Januari. Ini meningkat 46,90% yoy.

Pinjaman fintech lending disalurkan kepada 13,56 juta entitas borrower pada Februari. Jumlahnya naik tipis 0,66% dibandingkan Januari.

Mayoritas atau 10,78 juta peminjam berasal dari wilayah Jawa. Sebanyak Rp 8,43 triliun pinjaman atau 61,21% diberikan kepada sektor produktif.

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara memperkirakan, bank digital semakin masif mengintegrasikan layanan dengan beragam ekosistem, terutama e-commerce dan pesan-antar makanan.

"Bank digital akan berusaha ada di ekosistem. Maka, bank digital itu menyasar satu grup yang punya e-commerce atau food delivery," kata Ketua Steering Committee IFsoc itu saat konferensi pers virtual, akhir tahun lalu (14/10/2021).

Meski begitu, menurutnya fintech dan bank digital sama-sama mempunyai pangsa pasar yang besar. Masih ada 51% kelompok masyarakat yang belum terakses layanan keuangan (unbanked) dan 26% yang tak maksimal (underbank).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...