Kena Imbas Sentimen Terra Luna, Kripto Tether Ditinggal Investor

Fahmi Ahmad Burhan
24 Mei 2022, 13:16
Tether, terra luna, kripto, crypto
CoinMarketCap
Tether

TerraUST mengandalkan beberapa rekayasa kompleks, yakni stabilitas harga dipertahankan melalui penghancuran dan penciptaan UST dan saudaranya yakni terra luna.

Investor terpikat oleh janji hasil penghematan 20% dari Anchor, platform pinjaman yang mendukung terra. Namun kini, harga terra luna dan terraUST anjlok.

“Meskipun kami telah menyaksikan erosi kepercayaan investor, kami tidak boleh membuang semua stablecoin ke luar jendela,” kata Kepala fintech AS di Norton Rose Fulbright Stephen Aschettino.

“Begitu banyak perusahaan ingin terlibat dengan cryptocurrency, tetapi masih mencari cara terbaik untuk menavigasinya. Saya pikir industri secara keseluruhan akan menyambut kejelasan peraturan yang lebih besar,” tambah dia.

Namun demikian, kepanikan atas terraUSD atau UST menarik perhatian ke stablecoin lainnya, khususnya tether.

Regulator dan ekonom telah lama mempertanyakan apakah tether memiliki aset yang cukup dalam cadangannya untuk membenarkan pasak yang diklaim stablecoin terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“USDT, cukup sederhana, didukung penuh oleh agunan,” kata Tether dalam pernyataan resmi, Senin (23/5).

“Ini telah mempertahankan pasaknya karena setiap USDT dapat ditukarkan dengan dolar melalui tether. Oleh karena itu, setiap kali harga turun di bawah US$ 1, investor dapat memperoleh keuntungan dengan membeli USDT dengan diskon dan menebusnya dengan tether,” tambah perusahaan.

Perusahaan sebelumnya mengklaim bahwa tether didukung satu banding satu dengan dolar di rekening bank. Kemudian, perusahaan menyatakan bahwa kripto ini juga menggunakan aset lain termasuk surat berharga dan token digital sebagai jaminan.

Penambahan aset sebagai jaminan itu diputuskan setelah penyelesaian sengketa dengan Jaksa Agung New York.

Pekan lalu, Tether mengatakan akan mengurangi jumlah surat berharga yang dimilikinya dan meningkatkan kepemilikannya atas tagihan Treasury AS. Untuk pertama kalinya, perusahaan yang berbasis di Kepulauan Virgin Inggris ini mengatakan juga memegang beberapa utang pemerintah asing.

Tether menolak berkomentar lebih lanjut tentang sumber dananya, tetapi mengatakan sedang melakukan audit yang lebih menyeluruh atas cadangannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...