Zipmex Setop Penarikan Dana Terkait Bangkrutnya Bandar Kripto Celcius

Fahmi Ahmad Burhan
22 Juli 2022, 07:17
zipmex, celsius, kripto
Olya Kobruseva/Pexels
Ilustrasi peretasan dana kripto

Celsius menyatakan bangkrut beberapa hari lalu. Dalam laporan kebangkrutannya, mereka mengalami defisit US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17,9 triliun dan berutang US$ 4,7 miliar kepada para penggunanya.

Celsius saat ini hanya mengelola dana US$ 167 juta. Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Alex Mashinsky pada Oktober 2021 pernah mengatakan bahwa jumlah dana yang dikelola mencapai US$ 25 miliar atau setara Rp 374 triliun.

Jatuhnya Celsius menandai kebangkrutan besar tiga 'bandar' kripto dalam dua pekan terakhir. Kondisi serupa sebelumnya terjadi pada Voyager dan Three Arrows Capital.

Beberapa orang di pasar keuangan menyebut kondisi itu sebagai momen Lehman Brothers versi kripto. Efek penularan dari pemberi pinjaman kripto yang gagal ini disebut mirip dengan jatuhnya bank besar yang berujung krisis keuangan dunia.

Selain karena masalah keuangan rekanan perusahaannya itu, Zipmex menangguhkan penarikan dana karena faktor gejolak pasar dan rangkaian peristiwa black swan atau angsa hitam di industri.

Sumber Cointelegraph juga mengatakan permasalahan di Zipmex terjadi karena beda regulasi di Thailand dan Singapura.

Di Thailand, Zipmex dilarang keras menyentuh dana pelanggan. Namun di Singapura, mereka memiliki produk di bursa yang disebut zip-up bagi pengguna untuk memindahkan dana sesuai aturan untuk mendapatkan imbal hasil.

Zipmex beroperasi di empat negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, dan Australia. Perusahaan beroperasi sesuai dengan regulasi yang ada di masing-masing yurisdiksi.

Di Indonesia, Zipmex terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan nama PT Zipmex Exchange Indonesia.

Bursa itu menyediakan akses ke berbagai layanan keuangan, termasuk pembayaran digital, pertukaran, dan simpanan berbunga

Tahun lalu, Zipmex memfasilitasi volume transaksi lebih dari US$ 1 miliar. Di Thailand, perusahaan membukukan pertumbuhan lima kali lipat dalam hal akuisisi pelanggan. Sedangkan volume transaksi dan dana kelolaan tumbuh 10 kali lipat.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...