Keraguan Investor Jadi Penyebab Lesunya Pasar Kripto Selama Sepekan
Pasalnya, inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) September 2022 masih berada di level 8,2%, jauh dari target inflasi yang ditetapkan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yakni 2%. Bahkan, ada kabar bahwa The Fed membuka peluang untuk mengerek suku bunga acuan hingga menuju lebih dari 4% di akhir tahun.
Dari analisis teknikal, Bitcoin melanjutkan laju penurunan setelah candle harian ditutup merah, dengan penurunan sebesar 1,05%. Penutupan candle tersebut, sekaligus menjadi konfirmasi terhadap breakdown 20-day exponential moving average (EMA).
Pergerakan harga Bitcoin sedang retest di level support, yakni US$ 18.920. Jika terus breakdown, penurunan diperkirakan akan berlanjut hingga menyentuh titik support di level US$ 18.510.
Altcoin yang sedang mengalami penurunan yang signifikan dan masuk fase bearish adalah Axie Infinity (AXS) yang nilainya anjlok 8,84%. Nilai AXS tenggelam setelah jumlah pemain game Axie Infinity menyusut signifikan dalam sebulan belakangan.
Selain itu, investor AXS menduga bahwa sebanyak 21,5 juta token AXS yang saat ini memasuki vesting period, akan segera dibuang pemiliknya setelah periode tersebut berakhir, yakni pada Senin (24/10) mendatang.
Vesting period adalah sebuah jangka waktu tertentu di mana pemilik token wajib menyimpan tokennya sebelum bisa menjual atau mentransaksikannya. Alasan di balik proses ini adalah agar melindungi investor awal dari fluktuasi harga yang besar dan menghindari skema “pump and dump”.