Dua Strategi Utama Xiaomi Dorong Penjualan di Indonesia
Sebelumnya, Alvin mengatakan ada beberapa tantangan dalam penjualan ponsel pada kuartal II 2020, yakni pandemi virus corona atau Covid-19, dan nilai tukar mata uang asing. Meski demikian, ia optimistis penjualan ponsel Xiaomi tetap bisa bersaing karena produknya dijual dengan harga dan nilai yang baik.
"Ke depannya, kami tidak ingin sekadar mendapatkan pangsa pasar atau pendapatan sebesar-besarnya, melainkan fokus menjaga kredibilitas produk dan jangan sampai mengecewakan konsumen," ujar Alvin dalam video conference, Selasa (9/6).
(Baca: Xiaomi Klaim Belum Terdampak Aksi Boikot Produk Tiongkok di India)
Riset dan analisa International Data Corporation (IDC) menunjukkan penjualan ponsel Xiaomi di Indonesia berada di posisi keempat. Secara keseluruhan, lima besar merek penjualan ponsel di Indonesia sepanjang periode Januari-Maret 2020 adalah, Vivo, Oppo, Samsung, Xiaomi, dan Realme.
Market Analyst Client Devices IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan, penjualan ponsel di Indonesia mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir. Pada kuartal I 2020, penjualan ponsel turun 7% secara tahunan dan anjlok hingga 24,1% secara kuartalan.
Risky mengatakan anjloknya penjualan ponsel tidak bisa lepas dari dampak penyebaran Covid-19. Pasalnya, kondisi pasar dan daya beli masyarakat turun selama pandemi corona.
Lebih lanjut, Risky menyebut penjualan ponsel hingga akhir tahun tergolong lesu, karena pandemi corona belum juga usai.
"Pasar ponsel Indonesia akan terus mengalami turbulensi, yang disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi hingga kuartal tiga 2020," kata Risky dalam siaran pers pada Senin (18/5).
(Baca: Xiaomi Sediakan Layanan Ganti Baterai di Tiongkok, Kapan di Indonesia?)