Siasat Trump Kendali Penuh TikTok Temui Antiklimaks

Desy Setyowati
22 September 2020, 12:30
Siasat Trump Kendali Penuh TikTok Temui Antiklimaks
Budastock/123rf
Ilustrasi bendera AS dan Tiongkok

Dalam pernyataan bersama, Oracle dan Walmart tidak mengungkapkan perihal akses terhadap teknologi algoritme inti TikTok. Yang disampaikan yakni Oracle akan berfokus pada komputasi awan (cloud) dan keamanan data pengguna.

Jika perusahaan AS mendapatkan akses atas algoritme itu, Tiongkok diperkirakan tidak memberikan izin. Hal ini menjadi rintangan lain bagi ByteDance, Oracle, dan Walmart untuk memuluskan kesepakatan.

Selain itu, kesepakatan itu rentan batal karena memanasnya hubungan AS dan Tiongkok. Trump memang sudah memberikan lampu hijau sementara bagi TikTok untuk beroperasi di Negeri Paman Sam.

Namun AS masih memberlakukan sanksi kepada perusahaan Tiongkok lainnya, yakni WeChat, Huawei hingga ZTE. Sebagai balasan, pemerintah Negeri Tirai Bambu mengeluarkan aturan daftar ‘entitas yang tidak dapat diandalkan’ atau dianggap membahayakan keamanan negara pada Mei lalu.

Entitas yang masuk dalam daftar akan dilarang berinvestasi atau berdagang dengan pasar Tiongkok, baik impor maupun ekspor. Beijing belum mengumumkan nama-nama perusahaan yang masuk daftar itu.

Namun media pemerintah melaporkan bahwa Apple dan Google terancam masuk daftar tersebut. "Selalu ada risiko balas dendam, menempatkan perusahaan AS terkenal seperti Apple di garis bidik," kata Wakil Presiden IDC Bryan Ma, dikutip dari Washington Post.

Peneliti sekaligus penasihat Kementerian Perdagangan Tiongkok, Mei Xinyu mengatakan bahwa langkah itu bukan untuk menakuti perusahaan asing di Tiongkok. "Kami sangat mengutamakan langkah dalam menjaga dan mempromosikan produksi dan perdagangan dalam negeri yang normal," kata dia.

Oleh karena itu, ia memperkirakan bahwa Google akan lebih dulu terkena sanksi ketimbang Apple.

Sebab, Google memiliki tekanan pasar yang lebih kecil di Negeri Panda. Jika layanan Google diblokir, menurutnya dampaknya tidak signifikan.

Sedangkan konsumen Tiongkok menyumbang US$ 44 miliar terhadap penjualan produk Apple tahun lalu. Nilainya kurang dari seperlima pendapatan perusahaan di seluruh dunia.

Analis Bloomberg Intelligence Anand Srinivasan mengatakan, Tiongkok menyumbang 20% dari penjualan iPhone. Penjualan pada kuartal II pun melonjak 225% secara kuartalan. 

"Lingkungan bisnis yang membaik di Tiongkok membantu Apple mencapai pertumbuhan di negara itu," kata Wakil Presiden Riset Gartner Gartner Annette Zimmermann dikutip dari CNBC Internasional, bulan lalu (26/8). 

Tiongkok juga dikabarkan akan meluncurkan inisiatif standar global terkait keamanan data untuk melawan tekanan AS. Kabarnya, Beijing bakal membujuk negara-negara yang berpikiran sama untuk mengembangkan inisiatif baru ini.

Trump belum memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan itu. Namun mantan wakil menteri di Kementerian Perdagangan Tiongkok Wei Jianguo menilai, tekanan terhadap Huawei dan TikTok hanya permulaan bagi AS.

"Tujuan strategis AS yakni mempersiapkan upaya lima tahun untuk mengalahkan perusahaan Tiongkok,” kata Jianguo dikutip dari CNBC Internasional. “Menekan perusahaan semikonduktor dan melarang TikTok hanyalah permulaan bagi AS.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...