Bos Perusahaan Teknologi AS Ramai Dukung Biden Ketimbang Trump

Fahmi Ahmad Burhan
4 November 2020, 09:45
Bos Perusahaan Teknologi AS Ramai Dukung Biden Ketimbang Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar/WSJ/dj
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden partai Demokrat Joe Biden terpantul di kaca plexiglass yang melindungi operator kamera tv dari covid saat mengikuti debat kampanye presiden 2020 di Universitas Belmont di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Kamis (22/10/2020).

Selama ini, para petinggi hingga pekerja di perusahaan teknologi banyak mengkritik kebijakan Trump dalam mengatasi persoalan seperti imigrasi, perdagangan, perubahan iklim hingga penanganan pandemi Covid-19.

"Sekarang, banyak kaum konservatif percaya bahwa perusahaan teknologi bertaruh besar pada Biden," kata Co-Founder organisasi nirlaba Lincoln Network Garrett Johnson dikutip dari Fast Company, Selasa (3/11).

Selama tahun ini, kebijakan Trump pun banyak ditentang perusahaan teknologi. Pada Juni lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif (executive order) terkait peluasan aturan pembatasan visa hingga akhir tahun.

Perintah eksekutif itu berlaku untuk pekerja bidang khusus yang disebut visa H-1B. Juga untuk visa L-1 bagi para manajer perusahaan multinasional. Padahal, kedua visa ini populer di kalangan raksasa teknologi AS.

Lembaga Kebijakan Migrasi pun memperkirakan, 219 ribu pekerja sementara akan diblokir. Oleh karena itu, perusahaan seperti Google, Facebook hingga Amazon menentang perintah eksekutif tersebut.

Pertengahan tahun ini, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang dapat mengurangi perlindungan terhadap perusahaan internet atau media sosial. Hal ini memicu perlawanan dari Twitter dan Facebook.

Trump menandatangani executive order tersebut setelah Twitter melakukan cek fakta atas cuitannya. Dalam perintah eksekutif ini, ia ingin mengubah pasal atau section 230 pada Undang-undang Keterbukaan Komunikasi.

Section 230 mengatur tentang perlindungan kepada perusahaan media sosial dari tanggung jawab atas konten yang diunggah oleh penggunanya. Mereka memiliki perisai. "Mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan," kata Trump kepada Los Angeles Times, dikutip dari The Verge, Mei (29/5) lalu. "Mereka tidak akan memiliki perisai itu."

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...