Tokopedia hingga Bukalapak Respons Harga Masker Jutaan Rupiah

Cindy Mutia Annur
4 Maret 2020, 12:01
Tokopedia hingga Bukalapak Respons Harga Masker Jutaan Rupiah
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, calon pembeli mamadati sentra alat dan produk kesehatan Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020).

(Baca: Lazada dan Tokopedia Pantau Lonjakan Harga Masker Efek Virus Corona)

Tokopedia memang menerapkan kebijakan user generated content (UGC), di mana penjual dapat mengunggah produk di platform secara mandiri. UGC dinilai memudahkan pedagang berjualan.

“Namun harus kami sertai dengan aksi-aksi proaktif untuk menjaga norma dan hukum yang berlaku,” kata Nuraini, awal bulan lalu (4/2). Tokopedia mengimbau masyarakat untuk melaporkan produk yang harganya tidak wajar melalui fitur Laporkan.

Begitu juga dengan Lazada. Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengatakan, perusahaannya terus memantau harga dan ketersediaan produk di platform, termasuk masker.

Lazada mendorong mitra menerapkan harga masker yang wajar dan kompetitif. “Hal ini memerlukan peran dan kerja sama dari para penjual.  Apabila ditemukan ketidakwajaran harga dibanding harga jual reguler, kami akan segera menonaktifkan daftar produk tersebut dari platform,” kata dia.

(Baca: Bukalapak dan Shopee Pantau Lonjakan Harga Masker Efek Virus Corona)

Pada akhir Januari hingga awal Februari, harga masker bedah di kisaran Rp 75 ribu lebih. Harga masker N95 bahkan ada yang tembus Rp 3 juta per dus berisi 20 masker atau sekitar Rp 150 ribu per helai.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, harga masker bedah di e-commerce mulai dari Rp 28 ribu hingga Rp 75 ribu pada pertengahan Februari lalu (18/2). Sedangkan masker N95 mulai dari Rp 35 ribu sampai ratusan ribu.

Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga Depok terinfeksi virus corona, harga masker naik lagi. (Baca: Amazon Cekal 1 Juta Lebih Produk Palsu Antivirus Corona & Sangat Mahal)

Berdasarkan Google Trends, pencarian masker mulai meningkat pada pertengahan Januari lalu. Bahkan, pencariannya mencapai puncak pada periode 2-8 Februari.

Angkanya terus menurun pada akhir Februari. Lalu, pencarian dengan kata kunci masker meningkat lagi awal Maret, terutama setelah pengumuman dua warga positif virus corona.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...