Membesarnya Peluang Merger Gojek - Tokopedia ketimbang dengan Grab

Desy Setyowati
6 Januari 2021, 19:00
Menakar Potensi Merger Gojek dengan Grab atau Tokopedia
Leo Lintang/123rf
Ilustrasi

Ia mengatakan, laporan merger dan akuisisi paling lambat 30 hari setelah pengesahan secara legal, utamanya dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Sedangkan Gojek enggan berkomentar terkait kabar bakal merger dengan kedua startup jumbo tersebut. Begitu juga dengan Grab dan Tokopedia.

Selain dari sisi regulasi, Executive Director ICT Institute Heru Sutadi menilai bahwa merger Tokopedia dan Gojek lebih memungkinkan karena saling melengkapi. “Penggabungan ini cocok karena memperkuat ekosistem kedua perusahaan. Ujungnya semakin mengukuhkan posisi keduanya dalam bisnis digital di Indonesi,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (6/1).

Gojek akan memperkuat bisnis retail dan logistik. Sedangkan Tokopedia dapat meningkatkan layanan penyediaan makanan dan pengiriman barang instan. “Merger akan memperkuat ekosistem dan portofolio bisnis, karena bakal mencakup berbagi tumpangan (ride-hailing) dan turunannya, pembayaran online, serta e-commerce,” ujar dia.

Sedangkan Managing Partner Kejora Ventures Eri Reksoprodjo menilai, merger akan menguntungkan startup terkait dari segi value creation. “Sepanjang penggabungan melahirkan ‘synergetic value creation’, tidak masalah Gojek mau merger dengan siapapun,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (6/1).

Selain regulasi dan ekosistem, merger Gojek dan Tokopedia dinilai lebih memungkinkan dari sisi kemitraan. Sebelumnya, asosiasi pengemudi taksi dan ojek online sempat mengungkapkan kekhawatiran jika Gojek dan Grab merger.

Sekretaris Dewan Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafariel mengatakan, banyak anggotanya yang khawatir jika Gojek dan Grab merger. Apalagi, kedua decacorn ini menerapkan sistem kemitaraan yang berbeda.

“Akan pakai sistem algoritme siapa?” kata Taha kepada Katadata.co.id, bulan lalu (8/12). Selain itu, “tentu efisiensi akan jadi masalah.”

Ojek Online Dilarang Bawa Penumpang
Ojek Online Dilarang Bawa Penumpang (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Salah satu mitra GoCar Sugeng mengatakan, sistem kemitraan Gojek dan Grab beda. "Sekarang mitra sudah berlebihan, saya khawatir ada pemutusan kerja sama secara sepihak,” ujarnya kepada Katadata.co.id, bulan lalu (4/12).

Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Ketua Presidium Asosiasi Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono. “Bukan tidak mungkin akan ada efisiensi kemitraan, dengan kata lain, banyak terjadi gelombang putus mitra," katanya.

Ia berharap, Gojek dan Grab memberikan penjelasan terkait isu merger tersebut. Jika tidak ada klarifikasi, Garda mengancam akan menggelar aksi di seluruh wilayah secara serentak untuk menolak rencana merger.

Sedangkan pesaing Gojek dan Grab di wilayah lainnya di regional dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

IndonesiaAnterin, Bonceng, Maxim, Cyberjek, Klik Go, Buroq, BeU Jek
FilipinaMiCab, Hirna, Hype, Owto, GoLag, ePickMeup
VietnamFastGo, Vato, Taxigo, T.net, Xelo
SingapuraFilo Technologies, Ryde, Jugnoo, Tada, Kardi, Urge
ThailandMycar, JomRides, MULA, Dacsee, Riding Pink, DIFF

Sumber: Kr Asia

‘Orang Kuat’ di Balik Kabar Merger Gojek dan Grab Maupun Tokopedia

Kabar Gojek dan Grab berdiskusi terkait merger sudah berhembus sejak awal 2020. Rumor semakin kencang pada September. Bahkan, keduanya disebut-sebut sepakat untuk membentuk entitas gabungan pada Desember lalu.

Sinyal merger gojek dan grab
Sinyal merger gojek dan grab (Katadata)

Namun, kini Gojek justru diisukan mengkaji merger dengan Tokopedia. “Kedua pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan ke depan,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya karena diskusi bersifat tertutup, dikutip dari Bloomberg, Selasa lalu (5/1).

Gojek dan Tokopedia dikabarkan telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018. Sumber menyampaikan, diskusi ini dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab menemui jalan buntu.

CEO Grab Anthony Tan terus menolak tekanan dari SoftBank Group Corp untuk menyerahkan sebagian kendali atas entitas gabungan kepada Gojek. CEO SoftBank Masayoshi Son dikabarkan kehilangan kesabaran akibat lamanya diskusi merger kedua decacorn ini.

“Sekarang Son mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia,” demikian kata sumber. SoftBank merupakan investor Grab dan Tokopedia.

Ojek Online Sudah Diperbolehkan Angkut Penumpang
Ojek Online Sudah Diperbolehkan Angkut Penumpang (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Gojek dan Grab berselisih tentang bagaimana mengelola bisnis di Indonesia, yang merupakan pasar utama. Sumber menyampaikan, Gojek menginginkan 40% saham di entitas gabungan tersebut. Tetapi, "Grab menilai jumlahnya secara fundamental terlalu banyak," kata dia dikutip dari Tech In Asia, Minggu (3/1). Ini karena Grab yakin bahwa keuangannya lebih kuat.

Selain itu, Grab mengajukan beberapa syarat untuk merger. Beberapa di antaranya memberikan Anthony hak suara yang besar di perusahaan gabungan, hak veto keputusan dewan direksi, dan kendali atas penghasilan sendiri.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...