8 Startup Termasuk Gojek Rambah Ekonomi Hijau, Bagaimana Potensinya?

Fahmi Ahmad Burhan
1 Oktober 2021, 16:15
ekonomi hijau, gojek, startup, grab
123rf.com/warat42
Ilustrasi investasi hijau

Salah satu produk yang dibuat Jejak.in yakni Tree and Carbon Storage Monitoring Platform, yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data ekologis lingkungan. "Kami berharap masyarakat berpartisipasi aktif ikuti pengurangan jejak karbon," ujar Arfan, tahun lalu (14/9/2020).

3. eFishery

Startup perikanan ini memanfaatkan kemampuan data dan teknologi IoT guna meningkatkan produktivitas perikanan pengusaha skala kecil dan keberlanjutan. Perusahaan mendapatkan pendanaan hingga seri B senilai US$ 20,2 juta.

4. Refill Aja

Refill Aja merupakan startup asal Bali yang mengusung konsep meminimalkan penggunaan sampah kemasan sekali pakai. Refill Aja menawarkan sejumlah produk pemakaian konsumen yang bisa diisi ulang, seperti pembersih lantai, pembersih piring, detergen cair, sabun tangan, dan sabun cair.

5. Jala Tech

Startup tersebut menyediakan layanan monitoring habitat udang yang berada pada dasar tambak. Perusahaan mengandalkan kemampuan data-driven farming untuk pengumpulan data yang didesain untuk meningkatkan keberhasilan dan memperbaiki ekosistem budidaya udang.

6. Waste4Change

Waste4Change merupakan startup pengolahan limbah yang didirikan pada 2014. Awalnya startup ini mengolah limbah di satu gedung kantor saja. Hingga kini, layanan diperluas dan sudah melayani hampir 40 area komersial dan 2.000 rumah.

Startup itu juga berencana mengembangkan platform kota pintar (smart city), khususnya perihal pengolahan limbah. Waste4Change bakal bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia. 

Platform yang dikembangkan nantinya mencakup pemantauan limbah, solusi pembiayaan untuk proyek-proyek pengelolaan dari hulu ke hilir, sosialisasi dan pemberian edukasi terkait pengelolaannya.

7. Xurya

Xurya merupakan startup energi terbarukan yang membantu menyediakan layanan pemasangan panel surya. Xurya memakai metode zero investment kepada pelanggannya untuk beralih ke panel surya.

8. Siklus

Startup tersebut mempunyai visi mengurangi polusi plastik. Dengan mengandalkan teknologi, Siklus mengalirkan produk keluar dengan aman dan tepat untuk mengoptimalkan rantai pasok.

Siklus menawarkan layanan isi ulang pada sejumlah produk, seperti sabun, sampo, minyak tanah hingga deterjen.

Decacorn asal Singapura, Grab juga merambah sektor ini. Co-Founder sekaligus CEO Grab Grup Anthony Tan mengatakan, perusahaan mempunyai serangkaian inisiatif untuk mengurangi emisi karbon.

“Ini supaya bisnis kami juga dapat tumbuh dan berhasil dalam jangka panjang," katanya dalam siaran pers, pada Juni (22/6).

Upaya Grab misalnya, membuat fitur carbon offset. Tools ini sudah dirilis di Indonesia, dan meluncur di Malaysia dan Thailand pada Juli. Fitur itu memungkinkan konsumen membeli carbon offset US$ 0,1 per perjalanan. Uang ini akan disalurkan untuk kegiatan reforestasi dan proyek konservasi yang dikelola oleh organisasi non-pemerintah lokal.

Grab juga berinvestasi lebih dari US$ 200 juta untuk mengembangkan kendaraan listrik dan hybrid. Mobil dan motor ini kemudian akan menjadi armada Grab secara bertahap.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...