Gojek & Startup Warung Digital Bocorkan Data Tren Belanja saat Ramadan

Fahmi Ahmad Burhan
7 April 2022, 13:32
ramadan, tren ramadan, belanja ramadan, takjil ramadan, gojek, goto, warung, sirclo, startup
ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.
Pedagang menjual hidangan buka puasa saat pembukaan acara Pasar Takjil UMKM di kawasan Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/4/2022).

Produsen busana muslim, Nawasana misalnya, menyiapkan stok tiga bulan sebelum ramadan. “Ini guna berjaga-jaga kalau peminat tinggi, kami jadi ada waktu untuk restock,” ujar pemilik Nawasana Diasty Hardhikaputri.

Diasty juga menggunakan platform pengelolaan stok yang bisa mengintegrasikan ketersediaan inventori di berbagai marketplace. Dia juga mengandalkan fitur Chat Commerce, sehingga seluruh kegiatan transaksi bisa dilakukan dan diselesaikan melalui percakapan lewat kanal chat.

“UMKM seperti kami biasanya tidak memiliki banyak admin, sehingga fitur otomatisasi yang terhubung dengan berbagai channel penjualan membantu sekali, apalagi di saat peak season,” kata dia.

Diasty pun mengalami peningkatan transaksi hingga dua kali lipat saat ramadan.

Jenama penyedia produk dan layanan pengemasan hampers atau bingkisan Les Celle juga mengandalkan Webstore dan Chat Commerce. “Di webstore, pengguna bebas menuliskan ucapan di kolom catatan yang karakternya tidak dibatasi,” ujar Founder Les Celle Karisma Indrajayanti.

“Begitu pun jika pemesanan dilakukan via Chat Commerce, konsumen bisa lebih leluasa melakukan tanya jawab terkait produk maupun menjelaskan secara detail seperti apa model hampers yang diinginkan,” tambah dia.

Berdasarkan catatan Ninja Xpress, layanan pengiriman memang meningkat lebih dari 50% saat ramadan tahun lalu. Permintaan paling tinggi yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Berdasarkan riset #RamadhandiTwitter, sembilan dari 10 orang berniat berbelanja barang saat ramadan. CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa, menilai, UMKM membutuhkan layanan spesifik dengan melonjaknya permintaan saat ramadan.

Oleh karena itu, perusahaan membuat customized solutions untuk masing-masing lini bisnis, baik itu kuliner, fashion, kecantikan hingga peralatan rumah tangga. Ninja Xpress  memetakan kembali potensi pasar, keunggulan produk, tantangan yang dihadapi dan tingkat kematangan proses bisnis setiap lini.

Hal itu bertujuan mengidentifikasi solusi yang paling dibutuhkan oleh tiap UMKM. Dari hasil pemetaan ini, Ninja Xpress kemudian menyusun perencanaan strategi pemasaran yang lebih terarah dan komprehensif.

Layanan customized solutions tersedia melalui Creative Business Solutions, yaitu Creative Hub. Ini menjadi tempat bagi UMKM untuk melakukan sesi  foto dan video produk secara profesional bersama model dan makeup artist, serta dukungan iklan offline dan online.

Startup logistik lainnya, Shipper mencatat bahwa 50% UMKM mengalami tren penurunan penjualan ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri dan pasca-ramadan. Ini terjadi karena pola konsumsi masyarakat kembali normal.

Shipper pun menggelar webinar bagi ribuan UMKM, yang membahas cara membangun dan mengelola brand, teknik pemasaran melalui media sosial, tips dan trik digital marketing yang efisien. Selain itu, manajemen logistik dan supply chain dan ekspansi bisnis dengan memaksimalkan pasar internasional.

Para pelaku UMKM juga mendapat materi khusus tentang urgensi sertifikasi halal, mekanisme mendapatkan sertifikat halal, dan peran UMKM dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...