Tarif Ojol Meroket 4 Kali Lipat, Pendapatan Ojek Online Justru Turun

Lenny Septiani
4 Oktober 2022, 15:26
ojek online, tarif ojol, gojek, grab, maxim
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Pengemudi ojek online mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Untuk menutup biaya operasional, ia pun menggaet penumpang di luar aplikasi atau seperti ojek pangkalan.

Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kepada Gojek, Grab, dan Maxim perihal order setelah kenaikan tarif ojek online. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

Inflasi Ojek Online Meroket

BPS mencatat bahwa inflasi atau kenaikan tarif ojek online melonjak empat kali lipat dari 1,28% pada Agustus menjadi 5,25% yoy bulan lalu. “Memberikan andil 0,03% (terhadap inflasi nasional)," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara online, Senin (3/10).

Selain ojek online, inflasi atau kenaikan tarif taksi online melonjak dari 2,01% menjadi 8,16% pada September. Inflasi taksi online menyumbang 0,02%.

Besaran kenaikan tarif ojek online yang berlaku per 10 September, sebagi berikut:

  1. Zona I meliputi Sumatra, Jawa (selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan Bali: Rp 2.000 – Rp 2.500 per kilometer (km). Biaya jasa minimal Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
  2. Zona II meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek): Rp 2.550 per km – Rp 2.800 per km. Biaya jasa minimal Rp 10.200 sampai Rp 11.200
  3. Zona III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku dan Papua: Rp 2.300 – Rp 2.750 per km. Biaya jasa minimal Rp 9.200 sampai Rp 11.000

Persentase kenaikan tarif ojek online per kilometer dibandingkan 2019 sebesar 8% - 10%. Sedangkan perbandingan biaya jasa minimal sebagai berikut:

  1. Zona I 14%
  2. Zona II 6,66% -  13,3%
  3. Zona III 10% - 31%

Kenaikannya lebih kecil dibandingkan keputusan Kemenhub sebelum ada penyesuaian peningkatan harga BBM yang mencapai 44%.

Inflasi tarif taksi dan ojek online masuk dalam perhitungan komponen harga yang diatur oleh pemerintah. Komponen ini mencatatkan inflasi tahunan 13,28%.

“Hal ini karena ada penyesuaian harga BBM pada September," kata Margo.

Komoditas bensin mencatatkan inflasi 31,9% yoy. Andilnya terhadap inflasi nasional pada September 1,13%.

Sedangkan inflasi solar 33,01% dengan andil 0,04%.

Kenaikan harga BBM tersebut berpengaruh terhadap tarif angkutan dalam kota. Inflasi transportasi ini melonjak dari 2,8% menjadi 24,4%, dan menyumbang 0,1%.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...