Peluang Konsolidasi Fintech di Mata GoPay, OVO dan DANA

Desy Setyowati
28 September 2019, 14:09
GoPay, OVO dan DANA tanggapi peluang konsolidasi fintech di Indonesia ke depan
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ilustrasi, pengunjung melintas di depan restoran makan cepat saji yang terpasang poster promosi diskon aplikasi fintech pembayaran atau "payment gateway" di salah satu mal di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). GoPay, OVO dan DANA tanggapi peluang konsolidasi fintech di Indonesia ke depan.

“Masih di tahap inovasi produk (industri fintech). Kami bukan bank yang sudah puluhan tahun. Kami masih baru. Kami lihat bagaimana perkembangannya,” kata dia di sela-sela acara Fintech Summit 2019 di Jakarta.

DANA dan OVO pun diisukan bakal merger. Sebab, sumber Reuters menyebutkan Grab sedang dalam pembicaraan dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) untuk mengakuisisi DANA, dan akan digabungkan dengan OVO.

(Baca: OVO Tanggapi Kabar Bakal Gabung DANA hingga Jadi Unicorn)

McKinsey dalam laporannya bertajuk ‘Synergy and Disruption: Ten trends shaping fintech’ pada akhir tahun lalu menyebutkan, ada tiga tren yang akan membentuk lanskap layanan keuangan digital Tiongkok.

Pertama, para pemain yang skalanya besar akan terus mengadopsi teknologi. Dengan begitu, mereka bisa merambah model bisnis fintech-as-a-service (FaaS) dengan menyediakan solusi layanan bagi perusahaan sejenis yang skalanya lebih kecil.

Kedua, bank dan perusahaan asuransi berinvestasi besar-besaran untuk menawarkan layanan berbasis digital. Salah satu contohnya, PingAn. Terakhir, pemerintah berpotensi membuat peraturan untuk mendorong konsolidasi fintech.

(Baca: OVO Jadi Dompet Digital Terbesar di Indonesia Berkat Ekosistem Grab)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...