Menteri Darmin: Fintech di Indonesia Hadapi Empat Tantangan

Cindy Mutia Annur
4 September 2019, 13:26
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan ada empat tantangan industri fintech di Indonesia
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi, Menko Perekonomian Darmin Nasution (paling kanan). Darmin menyebutkan ada empat tantangan industri fintech di Indonesia.

Untuk itu, ia berharap regulator terkait memahami dengan baik lanskap dan ekosistem industri fintech sebelum membuat aturan. “Perlu membuka ruang inovasi. Sebab, fintech harus menjadi pendorong keuangan inklusif saat perbankan tidak mampu menjangkau masyarakat unbankable," kata dia.

Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia

Pada kesempatan itu, Darmin menyebut bahwa ekonomi digital, seperti fintech bisa menyokong perekonomian dunia. Hingga 2016, ekonomi digital berkontribusi sekitar 22% terhadap perekonomian global.

Di Asia Tenggara, kontribusi ekonomi digital terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) mencapai 2,8% pada tahun lalu. Sumbangan diproyeksi naik menjadi 8% pada 2025.

(Baca: Ada 15 Kategori, OJK Buka Peluang Rilis Aturan Baru Terkait Fintech)

Ia melihat, kondisi serupa terjadi di Indonesia. Hal itu terlihat dari pengguna ponsel pintar (smartphone) mencapai 133% dari populasi di Tanah Air. Lalu, yang menggunakan internet sekitar 56% dari populasi.

“Hal ini menunjang perkembangan dari ekonomi digital di nusantara ini. Nilai pasar ekonomi digital Indonesia diproyeksikan US$ 100 miliar pada 2025,” kata Darmin.

Perkembangan fintech di Indonesia pun sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, ada 113 fintech pinjaman (lending) yang terdaftar per Juni 2019. Lalu, Bank Indonesia (BI) mencatat ada 58 fintech pembayaran yang memiliki izin per Agustus 2019.

Hal ini akan membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia dalam memperoleh pembiayaan dan menyediakan layanan pembayaran. Berdasarkan studi oleh PWC tahun ini, disimpulkan bahwa akumulasi pinjaman dari fintech lending mencapai lebih dari Rp 200 triliun pada akhir 2020.

(Baca: Menko Ekonomi Sebut Fintech Lebih Ampuh Dorong Inklusi Keuangan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...