Google Selidiki Kasus Kebocoran Data Suara di Layanannya

Cindy Mutia Annur
12 Juli 2019, 13:04
Google bakal menyelidiki kasus kebocoran data suara di Google Assistant.
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi, seorang pria membuka laman Google dari gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). Google bakal menyelidiki kasus kebocoran data suara di Google Assistant.

Meski begitu, Monsees menegaskan bahwa tujuan dari peninjauan rekaman suara di Google Assistant untuk meningkatkan kualitas layanan. Lagipula, pengguna bisa mengatur layanan agar data audionya tidak disimpan dan menghapus rekaman secara otomatis setiap tiga atau 18 bulan.

"Kami selalu berupaya meningkatkan cara kami menjelaskan pengaturan dan praktik privasi kami kepada pengguna, dan akan meninjau peluang untuk lebih memperjelas bagaimana data digunakan untuk meningkatkan teknologi bicara," katanya.

(Baca: Sekarang Pesan Go-Jek Bisa Melalui Asisten Google )

Namun, Wired melaporkan, kebijakan privasi Google Home tidak menjelaskan bahwa Google menggunakan tenaga kontrak untuk meninjau atau menyalin rekaman audio. Alhasil, pengguna tidak mengetahui siapa saja pihak yang mendengar rekaman suaranya.

Selain Google, Amazon menyelidiki dugaan kebocoran data suara oleh kontraktornya, melalui smart assistant bernama Alexa. Sebab, koalisi kelompok privasi konsumen mengajukan pengaduan ke Komisi Perdagangan Federal AS terkait dugaan Alexa melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-Anak (COPPA) di AS.

(Baca: Tiga Produk Baru Google Indonesia, Termasuk untuk Pencari Kerja)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...