Eksklusif Wawancara Google: Perubahan Konsumen dan Brand Saat Pandemi

Desy Setyowati
25 Februari 2021, 07:30
Google: Pencarian Konten Pendidikan Via Fitur Suara Naik Saat Corona
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi Google

Produk kebutuhan rumah tangga seperti detergen, penelusurannya juga meningkat signifikan di Google Search.

Barang besar yang biasanya dilihat atau dipegang dulu sebelum beli seperti furnitur, juga meningkat. Pencarian dengan kata kunci ‘kursi ergonomis’ naik 155%. Rak buku juga.

Lalu, barang-barang yang dibeli grosir seperti kopi. Kopi satu liter misalnya, penelusuran meningkat 500%. Jadi, orang mulai stok karena akan dipakai lama di rumah atau untuk sekeluarga.

Informasi apa yang dicari oleh pengguna terkait bahan pokok atau kuliner di Google Search?

Biasanya menggunakan keyword ‘beli online buah’ atau sayur, maupun ‘detergen murah’. Untuk bahan pokok yang dicari yakni ‘bisa beli di mana?’

Perubahan pencarian yang diprediksi akan berlanjut ke depan?

Sekarang konsumen semakin pintar dan terbiasa (menggunakan teknologi). Kebiasaan ini akan berlanjut. Riset Google, Temasek, dan Bain and Company tahun lalu menunjukkan bahwa 90% dari konsumen menjawab bakal meneruskan kebiasaan baru ini.

Salah satu metode berbelanja yang mulai digemari saat pandemi yakni siaran langsung. Bagaimana catatan Google terkait kata kunci yang paling banyak dicari lewat live streaming?

Untuk konten yang ditonton oleh orang Indonesia biasanya hiburan seperti drama Korea, yang pencariannya meningkat. Kesukaan ini bukan hanya dari segi drama, tetapi juga kuliner seperti kopi dalgona, ramen, roti bawang putih (garlic bread).

Podcast juga konten yang banyak dicari. Utamanya, karena sekarang orang mau mendengarkan (cerita) saat jalan pagi atau naik sepeda.

Bagaimana Google melihat tren media berbasis audio?

Banyak pengguna produk kami yang mencatatkan peningkatan di sini (penggunaan audio). Google Search tak hanya bisa diakses lewat mengetik, tetapi juga suara. Konten yang paling banyak dicari (lewat suara) terutama vertikal yang berhubungan dengan pendidikan.

Tentu, ini karena pendidikan sektor yang sangat terkena dampak dan berubah besar (saat pandemi corona). Jadi, orang tua dan anak-anak banyak yang memakai Google Search. Terkadang ada pertanyaan (di mesin pencarian) yang berhubungan dengan materi pelajaran misalnya, tanggal lahir pahlawan, mereka memakai Google Voice. Ini meningkat.

Terkait bagaimana cara brand bisa bermitra di bidang ini, beberapa tahun lalu, kami pernah bekerja sama dengan Gojek. Jadi pengguna bisa memesan lewat suara, nanti aplikasi Gojek terbuka. Ada banyak cara kreatif yang bisa dipikirkan oleh brand.

Media berbasis audio dan video pendek tren. Bagaimana Google melihat perubahaan pencarian konten mengacu pada tren ini?

Sekarang, teks menjadi salah satu pilihan. Dengan adanya pertumbuhan pengguna smartphone dan tren pemakaian kamera, (mencari informasi) bisa dengan mengambil gambar lewat Google Lens.

Bayangkan betapa mudahnya pengguna mencari tahu apa yang dia mau. It’s almost real time information dan dipermudah.

Google mencatat ada peningkatan signifikan atas penggunaan Google Lens dan voice?

Iya. Sangat meningkat dibandingkan sebelumnya. Kategori yang menonjol itu pendidikan.

Biasanya, foto yang kita ambil maka gambar terkait muncul juga di platform media sosial. Apakah ini salah satu metode yang akan banyak digunakan?

Saya yakin, dalam waktu singkat, akan semakin banyak yang mempelajari. Yang saya sering lihat, orang pakai image search untuk diarahkan ke aplikasi belanja. Perusahaan atau brand pasti akan mengikuti perubahan kebiasaan konsumen.

Seberapa besar peningkatan penggunaan Google Lens dan voice saat pandemi?

Ada, tetapi belum bisa kami sampaikan. Akan tetapi, di negara-negara seperti Indonesia, akses informasi selain teks lebih tinggi dibandingkan negara lain. Ini karena orang Indonesia mungkin lebih mengukai gambar. Jadi, voice dan image terlihat peningkatannya.

Kategori konten yang paling banyak dicari lewat fitur suara yakni pendidikan. Bagaimana Google melihat tren proses belajar mengajar di Indonesia ke depan?

Ini bukan keahlian saya. Tetapi, Google bekerja sama dengan banyak kementerian untuk memberikan akses kepada guru dan siswa. Edukasi termasuk pilar yang penting di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...