Google Sediakan 10 Ribu Beasiswa Analis Data di Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
24 Mei 2022, 14:01
google, beasiswa, beasiswa digital, kominfo
Kominfo
Menkominfo Johhny G Plate (kiri) dan President Google Asia Pacifik Scoot Beamount (kanan) di sela-sela acara World Economy Forum di Davos, Swiss, Senin (23/05/2022).

"Google mempunyai atensi yang cukup tinggi karena perkembangan digital ekonomi Indonesia selama Covid-19 bertumbuh positif. Tahun lalu, ekonomi digital menjadi double digit dan kuartal I ini tumbuh 7%," kata Johnny dalam siaran pers.

Pengembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama Indonesia dalam transformasi ekonomi. Selain itu, menjadi salah satu sektor yang diyakini bisa mempercepat pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemi virus corona.

"Dengan memperluas jaringan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia, maka peluang ekonomi digital semakin bermanfaat," kata Johnny.

Selain pandemi, perkembangan ekonomi digital di Indonesia dipicu pergeseran pola perilaku masyarakat. Mereka cenderung menggunakan platform digital untuk kegiatan di berbagai bidang untuk mengantisipasi virus corona.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan talenta digital demi mempercepat agenda transformasi digital nasional. Salah satunya, dengan mengadakan pelatihan keterampilan di berbagai tingkatan.

"Permintaan talenta digital sangat besar. Tahun lalu, kami melakukan pelatihan keterampilan digital dasar bagi 12,5 juta penduduk Indonesia dalam satu tahun dan menargetkan jumlah 5,5 juta peserta ikut ambil bagian di tahun ini," kata Johnny.

Kominfo juga mengadakan program Gerakan Nasional Literasi Digital berupa pelatihan agar masyarakat memiliki kecakapan digital tingkat dasar. Selain itu, mempersiapkan talenta digital dengan kecakapan tingkat menengah melalui program Digital Talent Scholarship.

" Kami membutuhkan sembilan juta talenta digital intermediate untuk 15 tahun ke depan. Ini ,artinya setiap tahun kami harus memastikan ada 600 ribu. Hal yang tentunya tidak mudah," tambah dia.

Dari kebutuhan 600 ribu talenta digital per tahun, pemerintah memberi dukungan dengan melatih 200 ribu peserta.

Pada tingkat mahir (advance), Kominfo menyediakan pelatihan untuk para pembuat kebijakan. Kuotanya hanya untuk 500 peserta setiap tahun.

"Ini bekerja sama dengan universitas global terkemuka seperti Oxford, Cambridge, Tshinghua dan banyak lainnya, untuk memastikan bahwa pembuat kebijakan digital akan tersedia untuk pemerintah," kata Johnny.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...