Beragam Teori soal Hacker Bjorka: Cirebon, Remaja, Politik
Viral di media sosial bahwa hacker Bjorka bernama Muhammad Said Fikriansyah (17 tahun) berdomisili di Cirebon. Peretas ini memang sempat diduga remaja dan berasal dari Indonesia.
Bjorka viral di Indonesia karena menjual data warga Indonesia. Pengguna Twitter yang mengatasnamakan hacker ini pun menyebarluaskan data sejumlah pejabat di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun membentuk tim darurat untuk mengatasi serangan siber, termasuk yang dilakukan oleh hacker Bjorka. Anggotanya yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri.
BSSN mengaku masih menelusuri asal usul hacker Bjorka. "Sedang kami telusuri," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam onferensi pers di kantor BSSN, Depok, Selasa (13/9).
Berikut beragam teori soal asal usul hacker Bjorka:
1. Bernama Muhammad Said Fikriansyah asal Cirebon
Akun Instagram @Volt_anonym menuduh Muhammad Said Fikriansyah sebagai hacker Bjorka. Namun berdasarkan video yang beredar di media sosial, Muhammad Said Fikriansyah membantah dirinya Bjorka.
“Saya bukan Bjorka. Aktivitas harian saya mengedit, bukan hacker. Saya tidak pernah bisa melakukan hack (peretasan),” kata dia dikutip dari video yang diunggah akun Twitter @fikrirock.
Pengakuan Muhammad Said Fikriansyah dari Cirebon yang menyampaikan klarifikasi. Dia menegaskan bahwa dirinya bukan Bjorka seperti yang dituduhkan oleh akun Voltcyber-V2.#Bjorka #cirebonbanget #Cirebon pic.twitter.com/SkzA25GgTV— Wafer Keju (@fikrirock) September 14, 2022
2, Berasal dari Indonesia
Sebelum Muhammad Said Fikriansyah dituduh sebagai Bjorka, beberapa ahli informasi dan teknologi (IT) memang menduga bahwa hacker ini berasal dari Indonesia.
Salah seorang pengguna Twitter @angelinadeaid mengkaji cuitan hacker Bjorka dalam bahasa Inggris. “Melihat lexicon (collections of words) yang dipakai Bjorka, saya cukup yakin dia orang Indonesia,” katanya, Senin (12/9).
“Penggunaan double conjuction ‘because cince’ setelah tanda titik. Ini tipikal khas orang Indonesia untuk menulis bahasa Inggris dengan gaya ‘Indoglish’,” tambah dia.
Cuitan itu ditanggapi oleh pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi. “Analisis bahasa Inggris yang digunakan Bjorka. Very Indonesian,” ujar dia.
Analisis bahasa inggris yg digunakan Bjorka. Very Indonesian.https://t.co/GyToQW8MGw— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) September 12, 2022
3. Motif Politik