Enam Cara Seduh Kopi Khas Orang Indonesia

Dini Hariyanti
13 Desember 2018, 19:12
Kopi
Shopee
Proses cupping saat coffee workshop bersama Anomali Coffee dan Shopee, Jumat (27/7).

Pernah dengar kopi joss? Sebutan ini merujuk kepada kopi hitam panas yang ditambah celupan bara arang. Kopi joss hanya salah satu cara unik menyeduh kopi ala orang Indonesia.

Buku Kopi: Indonesian Coffee Craft & Culture memaparkan setidaknya enam cara menyeduh kopi yang turun temurun dilakukan masyarakat. Masing-masing gaya dan teknik penyajian menunjukkan identitas budaya yang melingkupi penduduk setempat.

Advertisement

"Setiap kelompok masyarakat memiliki gaya blend kopi yang berbeda-beda tergantung kepada wilayah tempatnya menetap," tulis Andi Haswidi pada salah satu bagian buku yang diterbitkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada 12 Desember 2018 tersebut.

(Baca juga: Potret Historis Kopi Indonesia Dikemas dalam Buku)

Pertama adalah kopi tubruk dan kopi herbal. Mayoritas penduduk Indonesia mengonsumsi kopi robusta,. Teknik menyeduh paling familiar ialah dengan menuang air mendidih ke dalam gelas berisi bubuk kasar kopi. Tanpa penyaring apapun.

Cara tersebut disebut "tubruk" yang secara harfiah maksudnya kecelakaan, seolah menubrukkan kopi dengan air panas. Setelah bubuk kopi dan air panas diaduk rata lantas diminum perlahan langsung dari gelas atau cangkir yang ada.

Selepas era kolonial Jepang, penduduk Pulau Jawa melanjutkan kebiasaan mencampur kopi dengan jagung sangrai. Bergeser dari alasan awal, supaya harga lebih murah, pencampuran kopi dan jagung jadi punya penikmat tersendiri berkat aroma khasnya.

Aktivitas mencampur kopi dengan bahan lain tersebut, seperti jagung dan beras justru menjadi cara penyajian kopi yang khas di Tanah Air. Variasi lain kopi herbal ini ialah dengan mencampurkan jahe atau kenari sangrai.

Cara seduh kedua ialah gaya Hainan "kopitiam". Hainan adalah provinsi kecil di wilayah selatan Tiongkok. Hainan merupakan kelompok etnis terakhir yang diizinkan bermigrasi keluar dari negaranya pada abad ke-20.

Sejatinya, orang Hainan bukan penggila minuman seduh kopi. Tapi, seiring adaptasi dengan masyarakat Melayu di tanah rantau, etnis Hainan berinovasi dengan menyaring minuman kopi menggunakan saringan kain. Air panas lantas dituangkan ke atasnya.

Gaya Hainan yang sekarang lebih akrab disebut kopitiam rupanya mengakar di beberapa kota Indonesia. Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Pontianak, Makassar, Manado, dan Ambon.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement