Guru Masih Fokus Kejar Target Kurikulum, Abai soal Kemampuan Siswa

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
7 Desember 2022, 14:21
Guru Masih Fokus Kejar Target Kurikulum, Abai soal Kemampuan Siswa
Katadata

Guru di sejumlah daerah masih fokus dalam merampungkan target kurikulum. Untuk mencapai target tersebut, guru hanya melihat materi di buku dan menggunakan materi dengan cara yang sama untuk semua anak di satu kelas. Persoalannya, cara itu belum tentu cocok untuk semua anak yang ada di kelas tersebut.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala  Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Zulfikri Anas saat menjadi pembicara di acara Temu Inovasi ke-14 di sesi breakout 1 dengan tema Capaian Keterampilan Dasar Siswa Indonesia, Selasa (6/12/2022).

Advertisement

Zulfikri mengungkapkan, cara yang dilakukan oleh para guru selama ini kurang memerhatikan kemampuan para siswa dan hanya berpatokan pada kurikulum.

“Guru itu adalah korban dari target kurikulum dan siswa adalah korban berikutnya. Saya pernah menemukan sebuah sekolah di mana siswa kelas 10 yang usianya rata-rata 15 tahun ke atas yang masih tertinggal pelajaran matematikanya. Ini karena guru mengajar hanya berdasarkan kurikulum tanpa melihat kemampuan siswa. Ketika diminta mengisi soal perkalian, untuk satu dan dua digit masih bisa tapi untuk tiga digit dan seterusnya kesulitan. Setelah dicek lagi, kemampuan siswa kelas 10 itu setara dengan siswa kelas 2 SD. Lalu diambil jalan tengahnya, siswa kelas 10 itu diajarkan sebagaimana layaknya anak kelas 2 SD,” kata Zulfikar.

Zulfikar mengungkapkan, literasi siswa-siswi sebenarnya sudah cukup tinggi. Namun, terkadang kurikulum yang diterapkan membuat literasi mereka seperti jatuh ke titik nol.

“Saya pernah ke salah satu sekolah di Papua. Di dalam kelas itu ada buku Lelucon Berbuah Masalah. Saya tanya kepada mereka apa artinya lelucon dan mereka tidak tahu. Padahal kalau saja kata Lelucon itu diganti dengan kata Mop yang lebih dikenal maka mereka pasti tahu. Lalu mereka ketika membaca berbu maka yang diingat adalah berburu bukan berbuah. Mereka juga tidak paham maksud dari lelucon berbuah masalah,” jelas Zulfikar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement