Indonesia Targetkan Jadi Pusat Teknologi Penyimpanan Karbon di ASEAN

Nadya Zahira
11 September 2023, 18:24
penangkapan karbon, emisi karbon, karbon, penyimpanan karbon, ccus
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Pemerintah akan mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon di luar sektor migas dan menjadikan Indonesia yang terdepan dalam teknologi ini di Asia Tenggara.

Dengan begitu, perlu belajar dari pihak lain yang memiliki pengetahuan komprehensif terkait penerapan CCS. "Kami percaya bahwa kemitraan dan kerja sama internasional itu sangat penting dan harus dijalankan," ujar Tutuka.

Dia mengatakan, bahwa hingga saat ini terdapat 15 proyek kajian CCS/CCUS di sektor migas yang sedang dalam tahap studi percontohan, dan salah satunya sedang dalam tahap uji coba, yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.

Sebagian besar proyek tersebut ditargetkan onstream sebelum 2030, di mana total potensi injeksi CO2 antara tahun 2030 hingga 2035 berkisar 25 hingga 68 juta ton, "Proyek-proyek ini membutuhkan kemajuan teknologi dan kolaborasi keuangan," kata dia.

Dua teknologi ini dinilai menjadi faktor penting pada industri sektor hulu migas. Penerapan teknologi CCS maupun CCUS juga dinilai penting karena industri di Indonesia saat ini tengah memasuki masa adaptasi menyambut transisi energi.

Pemerintah sejatinya telah merilis aturan CCUS lewat Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaran Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Pada Pasal 6, pemerintah mengizinkan penangkapan emisi karbon dalam penyelenggaraan CCUS dapat berasal dari industri di luar kegiatan usaha hulu migas.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa implementasi CCS maupun CCUS di sektor kegiatan hulu migas merupakan hal krusial untuk menekan emisi karbon dalam rangka mengejar target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...