Pertama di Indonesia, Coca-Cola Dapat SNI Botol Plastik Daur Ulang

Nadya Zahira
14 November 2023, 19:46
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif, Deputi bidang Pengembangan Standar, Badan Standarisasi Nasional Hendro Kusumo, Suharji Gasali, Public Affair Communication and Susta
Nadya Zahira/Katadata
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif, Deputi bidang Pengembangan Standar, Badan Standarisasi Nasional Hendro Kusumo, Suharji Gasali, Public Affair Communication and Sustainabilitu Director for Indonesia and PNG Coca Cola Europacific Partners Lucia Karina, Supply Chain Director, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Papua Nugini Diem Nguyen, dan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kementerian Perin

Daur Ulang Sampah Plastik Pangkas 13 Juta Ton Emisi

Indonesia diperkirakan menghasilkan 5,8 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik setiap tahun. Sebagian besar sampah ini berakhir di tempat pembakaran yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. 

Laporan terbaru lembaga nirlaba The Circular Initiative menunjukkan Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak membakar plastik di Asia Tenggara. Setiap tahun, pembakaran sampah plastik di Indonesia menghasilkan emisi hingga 13,7 juta ton karbon ekuivalen. 

Laporan bertajuk ‘The Climate Benefits of Plastic Waste Management in India and Southeast Asia’ itu menyoroti pengelolaan sampah plastik di India, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Jika digabungkan, keenam negara tersebut menghasilkan 21,4 juta ton sampah plastik per tahun. 

Para peneliti merancang skenario jika sampah plastik tersebut berhasil dikelola dengan baik, ada sekitar 228,9 juta ton karbon ekuivalen yang akan berhasil dihindari. Ini setara dengan mematikan 61 pembangkit listrik batu bara. 

Pembakaran sampah plastik menjadi salah satu penyumbang tertinggi emisi karbon. Setiap satu ton plastik yang dibakar akan menghasilkan tiga ton emisi karbon. “Berinvestasi di bisnis dan infrastruktur yang mengalihkan pembakaran plastik menjadi upaya daur ulang akan menjadi kunci utama pengurangan emisi di sektor limbah,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut. 

World Population Review memperkirakan sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton plastik masuk ke laut setiap tahun. Berdasarkan laporan tahun 2021, lima negara Asia menjadi menyumbang limbah plastik ke lautan di dunia, yaitu Cina, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan orang Filipina. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...