Indonesia dan Australia Kolaborasi Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Sementara itu, Australia memiliki 24% cadangan lithium dunia (urutan kedua setelah Chili). Australia bahkan menyumbang 43% dari ekstraksi litium global pada 2022.
Australia dapat memanfaatkan sumber daya litium yang melimpah ini dengan berkolaborasi dengan Indonesia yang telah mengembangkan industri nikelnya. Dengan demikian, Indonesia dan Australia dapat membangun poros baru ekosistem baterai kendaraan listrik, serta menjalin aliansi.
"Kami yakin Nota Kesepahaman ini dapat menjadi tonggak kolaborasi nyata untuk mencapai ambisi bersama ini," ujarnya.
Pemerintah Australia telah berkomitmen untuk menugaskan perwakilan dari Departemen Perindustrian, Ilmu Pengetahuan, dan Sumber Daya (DISR) dan Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan dan Air (DCCEEW) ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
"Kami yakin Nota Kesepahaman ini dapat menjadi tonggak kolaborasi nyata untuk mencapai ambisi bersama ini,” ujar Erick.