Menteri LHK: Penurunan Emisi GRK RI Lebih Tinggi Daripada Negara Lain
Sebelumnya, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gigih Udi Atmo, mengungkapkan tahun ini sektor energi berhasil melampaui target penurunan emisi gas rumah kaca mencapai 116,45 juta ton karbondioksida ekuivalen (CO2e).
Gigih menyebutkan hingga 21 September 2023, penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor energi mencapai 127,67 juta ton CO2e atau 109,63% dari target.
Ada lima aksi mitigasi yang digunakan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, yakni efisiensi energi, energi baru terbarukan, bahan bakar rendah karbon, penggunaan generasi teknologi bersih, dan aktivitas lainnya.
Aksi mitigasi energi baru terbarukan memberikan kontribusi terbesar pada penurunan emisi, yakni 51,29 juta ton CO2e. Penyumbang penurunan emisi gas rumah kaca yang terbesar kedua adalah efisiensi energi sebesar 31,87 juta ton CO2e.
Selanjutnya, bahan bakar rendah karbon menurunkan emisi sebesar 15,55 juta ton CO2e. Kemudian, aktivitas lainnya menyumbang penurunan emisi karbon 15,63 juta CO2e dan penggunaan generasi teknologi bersih sebesar 13,33 juta ton CO2e.
"Jika dihitung terhadap target penurunan emisi gas rumah kaca pada 2030 yang mencapai 358 juta ton CO2e, penurunan emisi pada 2023 ini baru mencapai 35,6%," ujar Gigih dalam ESG Symposium 2023 Indonesia: Collaboration for Sustainable Indonesia, di Jakarta, pada Kamis (2/11).