Baterai LFP Terbanyak Dipakai Mobil Listrik Cina, Wuling hingga BYD
Dilirik Produsen Mobil Listrik Eropa
Baterai LFP pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996, jadi tidak heran baterai jenis ini sudah dikenal di pasar kendaraan listrik. Jenis baterai berbahan baku besi ini ditemukan oleh kelompok penelitian John Bannister Goodenough di Universitas Texas.
Produsen mobil Eropa seperti VW dan Stellantis juga menyatakan minatnya menggunakan LFP pada tahun lalu. Begitu juga produsen mobil Amerika Utara seperti Ford dan Rivian.
Stellantis ingin memakai baterai lithium iron phosphate (LFP) buatan CATL guna mendukung produksi kendaraan listrik di Eropa.
“MoU yang terjalin dengan CATL tentang baterai LFP menjadi salah satu unsur penting dalam strategi jangka panjang kami untuk melindungi kebebasan mobilitas bagi kelas menengah di Eropa," ujar CEO, Stellantis, Carlos Tavares dikutip dari Antara.
Sebagai bagian dari rencana strategis Dare Forward 2030, Stellantis menargetkan porsi penjualanmobil listrik penumpag berbasis baterai hingga mencapai 100% di Eropa. Sementara penjualan mobil penumpang dan truk berukuran kecil BEV hingga 50% di Amerika Serikat pada 2030.
Memiliki masa pakai yang awet dan stabilitas termal yang tinggi, teknologi LFP dipercaya dapat mendukung Stellantis menawarkan mobil listrik yang bermutu tinggi dan terjangkau.Nantinya Stellantis akan memproduksinya dalam bentuk kendaraan penumpang, crossover dan SUV pada segmen B dan C.
Sementara itu, Adamas Intelligance menyatakan lebih dari 85% baterai LFP yang digunakan di pasar global kendaraan listrik diproduksi oleh Tiongkok pada 2022. Amerika Serikat menjadi pengimpor baterai LFP terbesar, diikuti oleh India, Inggris dan Jerman.