Baterai LFP Terbanyak Dipakai Mobil Listrik Cina, Wuling hingga BYD

Rena Laila Wuri
22 Januari 2024, 10:28
Seorang petugas membantu pengisian ulang mobil listrik milik konsumen di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN UP3 Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mencatat hingga akhir tahun 2023 terdapat
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucip
Seorang petugas membantu pengisian ulang mobil listrik milik konsumen di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN UP3 Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mencatat hingga akhir tahun 2023 terdapat 33 lokasi SPKLU, 448 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk pengisian motor listrik serta 3 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan akan terus ditambah pada tahun 2024 untuk menguatkan pembentukan ekosistem kendaraan listrik

Dilirik Produsen Mobil Listrik Eropa

Baterai LFP pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996, jadi tidak heran baterai jenis ini sudah dikenal di pasar kendaraan listrik. Jenis baterai berbahan baku besi ini ditemukan oleh kelompok penelitian John Bannister Goodenough di Universitas Texas.

Produsen mobil Eropa seperti VW dan Stellantis juga menyatakan minatnya menggunakan LFP pada tahun lalu. Begitu juga produsen mobil Amerika Utara seperti Ford dan Rivian.

Stellantis ingin memakai baterai lithium iron phosphate (LFP) buatan CATL guna mendukung produksi kendaraan listrik di Eropa.

“MoU yang terjalin dengan CATL tentang baterai LFP menjadi salah satu unsur penting dalam strategi jangka panjang kami untuk melindungi kebebasan mobilitas bagi kelas menengah di Eropa," ujar CEO, Stellantis, Carlos Tavares dikutip dari Antara.

Sebagai bagian dari rencana strategis Dare Forward 2030, Stellantis menargetkan porsi penjualanmobil listrik penumpag berbasis baterai hingga mencapai 100% di Eropa. Sementara penjualan mobil penumpang dan truk berukuran kecil BEV hingga 50% di Amerika Serikat pada 2030.

Memiliki masa pakai yang awet dan stabilitas termal yang tinggi, teknologi LFP dipercaya dapat mendukung Stellantis menawarkan mobil listrik yang bermutu tinggi dan terjangkau.Nantinya Stellantis akan memproduksinya dalam bentuk kendaraan penumpang, crossover dan SUV pada segmen B dan C.

Sementara itu, Adamas Intelligance menyatakan lebih dari 85% baterai LFP yang digunakan di pasar global kendaraan listrik diproduksi oleh Tiongkok pada 2022. Amerika Serikat menjadi pengimpor baterai LFP terbesar, diikuti oleh India, Inggris dan Jerman.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...