Global Forest Watch: Laju Hilangnya Hutan Tropis Berkurang di 2023

Hari Widowati
4 April 2024, 17:15
Analisis terbaru dari Global Forest Watch menunjukkan kehilangan hutan tropis menurun pada tahun lalu.
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.
Analisis terbaru dari Global Forest Watch menunjukkan kehilangan hutan tropis menurun pada tahun lalu.

Brasil, Republik Demokratik Kongo dan Bolivia menduduki peringkat teratas negara tropis dengan kehilangan hutan primer terbanyak. Hal ini terjadi meskipun kerusakan di Brasil turun 36%, karena Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menerapkan kebijakan konservasi yang agresif, terutama di Amazon.

Negara tetangga Kolombia mengalami penurunan kehilangan hutan sebesar 49%. Presiden Gustavo Petro menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian penting dalam proses perdamaian dengan kelompok-kelompok bersenjata yang mendominasi wilayah hutan, kata Weisse.

Kerusakan hutan di Republik Demokratik Kongo masih relatif stabil, namun cukup tinggi, yaitu sekitar 5.000 km persegi. Di posisi ketiga, Bolivia mengalami kehilangan hutan primer tertinggi selama tiga tahun berturut-turut, dengan tingkat kerusakan yang melonjak 27%. Produksi pertanian dan kebakaran menjadi penyebab utama hilangnya hutan.

Deforestasi Meningkat

Laporan Global Forest Watch juga menggarisbawahi deforestasi yang secara global meningkat 3,2% pada tahun 2023. Hilangnya hutan termasuk kerusakan alami seperti kebakaran hutan, hama, dan badai angin pada hutan yang dapat tumbuh kembali. Sementara itu, deforestasi mengacu pada orang-orang yang secara permanen mengubah hutan menjadi penggunaan lain seperti pertanian dan lebih sulit untuk diukur.

Lebih dari 140 negara pada tahun 2021 berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi pada akhir dekade ini. Direktur Hutan World Resources Institute (WRI) Rod Taylor mengatakan ini merupakan sebuah tujuan yang membutuhkan penurunan kerusakan yang sangat besar setiap tahunnya.

"Kita sudah jauh keluar dari jalur dan bergerak ke arah yang salah dalam hal mengurangi deforestasi global," ujar Taylor. Brasil, Indonesia, dan Bolivia memimpin dalam hal deforestasi, diikuti oleh Republik Demokratik Kongo.

Kebakaran Hutan di Kanada

Kehilangan tutupan pohon meningkat 24% di semua hutan di seluruh dunia pada tahun 2022, sebagian besar disebabkan oleh kebakaran hutan yang sangat besar di Kanada.

Kehilangan hutan di Kanada yang mencapai lebih dari 80.000 km persegi, tiga kali lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Ini merupakan salah satu anomali terbesar yang pernah tercatat," ujar peneliti dari Universitas Maryland, Matt Hansen.

Deforestasi di daerah tropis merupakan penyebab perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Adapun kebakaran di Kanada lebih merupakan gejala pemanasan global, yang menyebabkan kondisi yang lebih panas dan lebih kering yang memicu kebakaran yang lebih besar. "Ini adalah masalah besar, dan ini merupakan peringatan akan dampak iklim terhadap kebakaran," kata Hansen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...