Pemerintah Akui Subsidi Jadi Penghambat Pengembangan Energi Terbarukan

Image title
18 Februari 2021, 18:53
subsidi, energi baru terbarukan, emisi karbon, perubahan iklim
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi. Pemerintah mengakui subsidi energi fosil menghambat pengembangan energi baru terbarukan.

Karena itu, ia mendorong agar energi terbarukan dalam negeri dapat dimanfaatkan secara optimal. "Bauran energi ini memainkan peran penting dalam mengatasi perubahan iklim dan transisi energi," kata dia.

Pemerintah sedang menggenjot program-program pemanfaatan energi baru terbarukan. Beberapa di antaranya adalah substitusi energi primer dengan program biofuel 30% atau B30, co-firing pembangkit listrik, dan pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF). 

Selain itu, pemerintah melakukan konversi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi berbahan bakar EBT dan meningkatkan kapasitas energi bersih dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). "Kami juga mempercepat pengembangan baterai untuk kendaraan listrik dan akan melanjutkan program efisiensi energi," ucapnya.

Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg mengatak emisi gas rumah kaca sangat berbahaya dan mengancam kehidupn di masa mendatang. Dengan adanya upaya bersama, ia optimistis emisi karbon dapat berkurang sesuai target. "Kerja sama bilateral dan multinasional ini bisa mencapai target bersama," ujarnya.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yag cukup signifikan pada dunia. Meskipun vaksin telah mulai didistribusikan, namun krisis harus tetap dimitigasi. Ekonomi hijau pun dapat menjadi solusi. "Kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hijau. Kita juga bisa meningkatkan revolusi hijau," ucapnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...