Kemenko Marves: Pergeseran Bahan Baku Baterai Tesla Tak Ancam Nikel RI

Image title
8 Maret 2021, 18:27
nikel, baterai, tesla, mobil listrik, besi
ANTARA FOTO/REUTERS/Yusuf Ahmad
Ilustrasi tambang nikel. Rencana Tesla untuk mengganti bahan baku baterai dari nikel ke besi tidak akan menjadi ancaman bagi Indonesia.

Baterai LFP tidak akan membahayakan Indonesia, sebagai produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. “Jadi, ini untuk melengkapi permintaan dari EV (kendaraan listrik),” ujar Seto. 

Sinyal Elon Musk Soal Nikel

Sebelumnya, pendiri dan bos Tesla Elon Musk menyatakan kekhawatirannya pada komoditas nikel. Barang tambang ini menjadi bahan baku utama untuk memproduksi baterai. Namun, ketersediaan tak sesuai dengan keinginan produsen otomotif tersebut

Apabila kondisi tak berubah, Musk bakal mengganti nikel dengan katoda  berbahan dasar besi. “Nikel adalah kekhawatiran utama kami untuk meningkatkan produksi baterai lithium-ion. Karena itu, kami mengubah (baterai) ke katoda besi. Banyak besi (dan lithium)!,” cuitnya dalam akun Twitter @elonmusk, Jumat (26/2). 

Pada tahun lalu sebenarnya Musk pernah memberi sinyal pada penambang nikel dunia untuk menggenjot produksinya dalam skala besar. Bahkan Tesla menjanjikan kontrak besar untuk jangka panjang yang dapat menjamin pasokan perusahaan. 

Satu hal yang menjadi syarat utama bagi para pemasok adalah para penambangnya harus memperhatikan faktor lingkungan. Syarat ini juga yang Tesla berikan kepada pemerintah Indonesia, selaku produsen nikel terbesar dunia, dalam negosiasi bisnis baterai. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...