Raksasa Mobil Dunia Bangun Pabrik Baterai untuk Kalahkan Tesla

Sorta Tobing
17 Maret 2021, 15:51
baterai listrik, mobil listrik, tesla, gm, ford, vw, antam, mind id
ANTARA FOTO/REUTERS / Mike Blake/pras/dj
Produsen otomotif dunia mulai membangun pabrik baterai untuk kalahkan dominasi Tesla.

VW dan Tesla saat ini bersaing ketat dalam memperebutkan pasar mobil listrik. Hatchback ID.3 dan Porsche Taycan menjadi pesaing ketat Tesla Model 3. Pabrikan Jerman itu berencana memproduksi 26 juta mobil listrik pada 2030. 

Melansir dari Forbes, pada 2020 Tesla menjual sekitar 500 ribu mobil listrik. Angka ini sekitar 16% pangsa pasar global atau turun dari 17% dari tahun sebelumnya. VW berada di bawahnya dengan penjualan 422 ribu mobil listrik atau 13% pangsa pasar global. 

Di kuartal keempat tahun lalu, VW berhasil melampaui penjualan Tesla. Namun, mobil yang dijual VW tidak 100% listrik. Mayoritas hybrid (berbahan bakar bensin dan listrik).

Dalam hal penjualan mobil serba listrik, Tesla menguasai 23% pangsa pasar global pada tahun lalu. Angkanya lebih dua kali lipat daripada VW yang hanya 11%. 

Bisnis Baterai di Indonesia

Indonesia juga berencana membangun pabrik baterai untuk mengembangkan ekosistem EV. Melalui konsorsium empat badan usaham milik negara (BUMN), holding bisnis ini bernama Indonesia Battery Corporation (IBC). Keempat perusahaan pelat merah itu adalah Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) alias MIND ID, PLN, Pertamina, dan Aneka Tambang (Antam). 

Konsorsium tersebut nantinya membentuk perusahaan patungan dengan mitra potensial asing dari berbagai negara di dunia. Terdapat tujuh perusahaan global yang tertarik masuk dalam proyek itu. 

Sebanyak tiga perusahaan berasal dari Tiongkok, yaitu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), BYD Auto Co Ltd, dan Farasis Energy Inc. Lalu, dua dari Korea Selatan, yaitu LG Chem Ltd dan Samsung SDI. Ada pula perusahaan asal Jepang, Panasonic, serta Amerika Serikat, Tesla, yang tertarik bergabung. 

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahjana Wirakusumah menyebut dari ketujuh perusahaan tersebut, ada dua perusahaan yang serius, yakni CATL dan LG Chem. Sedangkan Tesla masih melakukan penjajakan. 

Pemerintah terus bernegosiasi dengan Tesla. Namun saat disinggung mengenai progresnya, Deputi Investasi & Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto enggan membeberkan lebih lanjut.

Penyebabnya, Indonesia telah mengantongi non-disclosure agreement (NDA) alias perjanjian larangan pengungkapan informasi. "Saya masih ada NDA dengan Tesla. Tidak bisa berbicara banyak," kata dia kepada Katadata.co.id, pada 2 Maret lalu. 

Halaman:

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...