PLN Minta Harga Khusus Cangkang Sawit untuk Co-firing Biomassa PLTU

Image title
26 April 2021, 14:30
biomassa, harga khusus, pln, pembangkit listrik,
ANTARA FOTO/Akbar Tado/pras.
Pekerja dengan alat berat memindahkan cangkang sawit yang akan diekspor ke Thailand di Pelabuhan Bela-Belang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (27/7/2020).

"Kami berharap ke pemerintah apakah mungkin DMO (domestic market obligations) yang mengatur volume untuk pasar cangkang sawit," ujar Darmawan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menilai usulan ini cukup positif. Apalagi jika PLN bersedia menyerap pasokan cangkang sawit dalam negeri dengan harga US$ 65 per ton.

Dadan pun bakal mendorong beberapa regulasi untuk kebijakan ekspor impor energi. Sehingga pasokan untuk PLN dapat tersedia dengan syarat harga yang sudah ditentukan. Setidaknya tidak kurang dan lebih yakni sebesar US$ 65 per ton.

"Saya pastikan di hulunya siap. Ada beberapa regulasi yang bisa kita dorong untuk kebijakan energi dalam negeri," ujarnya.

Sebagai informasi, PLN berencana menerapkan metode co-firing pada PLTU-nya dengan cara mencampur bahan bakar batu bara dengan biomassa. Target kapasitas pembangkit yang memakai teknologi ini adalah 18 gigawatt (GW) dan pelaksanaannya mulai 2021 hingga 2023.

Harapannya, langkah ini dapat sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai bauran energi pembangkit listrik sebesar 23% pada 2025.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...