Transisi Energi Dunia, Potensi Aset Telantar Gas Lebih Rp 1.500 T

Happy Fajrian
14 Mei 2021, 17:23
aset terlantar, transisi energi, infrastruktur gas
Katadata
Ilustrasi infrastruktur gas.

“Pembangkit listrik gas akan tersisih seperti halnya pembangkit batu bara, tapi jauh lebih cepat, sangat-sangat cepat,” kata kepala penelitian Carbon Tracker, Catharina Hillenbrand von der Neyen.

Tren ini sudah terjadi di Inggris, di mana pembangkit listrik gas skala besar tidak akan dibangun tanpa teknologi untuk mengurangi emisi, misalnya penangkapan karbon (carbon capture). Bahkan perusahaan energi asal Skotlandia, Scottish and Southern Energy (SSE), menyatakan tidak ada masa depan untuk pembangkit gas baru tanpa terintegrasi dengan teknologi carbon capture atau hidrogen.

Perusahaan energi asal Perancis, Electricite de France SA tidak akan lagi mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil di Inggris setelah menjual pembangkit listrik berbahan gas terakhirnya ke EIG Global Energy Partners.

Tekanan Investor

Investor yang mengejar agenda ESG (environmental, social, & governance) akan menambah tekanan kepada perusahaan untuk keluar dari gas. BlackRock dan Vanguard Group adalah dua di antara 40 lebih perusahaan investasi yang menargetkan net zero emissions dari seluruh portofolionya pada 2050.

Perusahaan energi terbesar Portugal, Energias de Portugal SA, mengatakan akan meninggalkan dua pabrik batu baranya yang tersisa pada 2025, menutup satu dan mungkin menjual yang satunya lagi.

“Ada peningkatan jumlah dana yang mengurangi atau menghindari perusahaan dengan batu bara,” kata CEO EDP Miguel Stilwell de Andrade. “Kami tidak akan menunggu sampai orang memberi tahu kami bahwa gas tidak akan digunakan lagi. Kami akan memastikan kami keluar dari batu bara lebih dulu.”

Sementara wakil presiden eksekutif Komisi Eropa Frans Timmermans menyatakan tidak ada gunanya membangun aset yang tidak akan berguna dalam beberapa tahun lagi. “Eropa dapat melewati transisi dan langsung membersihkan aset dengan fokus pada proyek yang tepat sekarang,” katanya.

Dia menambahkan bahwa perusahaan saat ini perlu berinvestasi untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan. Jika modal tidak dibelanjakan dengan baik, maka akan menciptakan aset terbengkalai yang akan membebani generasi berikutnya.

Sementara transisi sepenuhnya dari gas di Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan lebih lambat. Pasalnya pemerintah federal negeri Paman Sam tidak memandatkan transisi dari bahan bakar fosil. Terutama gas yang tersedia melimpah dan murah.

Sedangkan permintaan gas Eropa tahun ini diperkirakan masih tumbuh 3%. Namun dalam jangka pendek, European Investment Bank, akan mengakhiri semua pembiayaan untuk bahan bakar fosil pada Desember mendatang.

“Sederhananya, gas sudah habis. Tanpa penghentian penggunaan bahan bakar fosil yang berkelanjutan, kami tidak akan dapat mencapai target iklim,” kata Presiden European Investment Bank Werner Hoyer.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...