Dahlan Iskan Kritik Banyaknya BUMN Pemegang Saham Holding Baterai

Image title
20 Mei 2021, 18:29
holding baterai, dahlan iskan, bumn
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti konferensi pers pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (26/3/2021).

Hal ini guna menghindari kerumitan yang akan terjadi pada induk usaha gabungan empat perusahaan BUMN itu. "Lebih simple kalau pemegang sahamnya satu saja. PLN dan Pertamina dulu soal geothermal saja rumit," ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan untuk mengkonsolidasikan potensi bisnis baterai memerlukan upaya jangka panjang. “Karena ini baru di kertas doang. Tentu bagaimana implementasinya akan terbukti pada tahun depan,” ujarnya.

Dalam proyek ini, setidaknya ada dua perusahaan asing yang bakal berinvestasi pada proyek tersebut. Pertama, produsen baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) yang akan berinvestasi US$ 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun.

Kemudian, LG Chem Ltd asal Korea Selatan akan berinvestasi sekitar US$ 13 miliar-17 miliar (Rp 187,5 triliun-245 triliun). Dalam kesepakatan kerja sama tersebut, nantinya produk baterai yang dihasilkan tidak hanya fokus untuk mobil listrik saja tapi juga untuk kendaraan roda dua.

Targetnya, Indonesia menjadi pemimpin untuk pembuatan baterai kendaraan roda dua dan baterai stabilisator pembangkit listrik energi terbarukan. "Ini perjanjian yang win-win. Mobil kami ngalah, tapi motor listrik dan stabilisator akan jadi leading sector (sektor unggulan),” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...