Pengguna PLTS Atap Hingga Januari 2022 Capai 51,19 MWp, Industri 33%
Seperti diketahui, pemanfaatan PLTS atap menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menggenjot pengembangan energi terbarukan di tanah air dalam mengejar target bauran EBT 23% pada 2025.
Pasalnya PLTS atap bersifat sukarela dari partisipasi masyarakat yang ingin menghemat tagihan listrik, mendapatkan energi bersih dan menurunkan emisi gas rumah kaca.
Kementerian ESDM bahkan mengklaim bahwa pengembangan PLTS atap secara masif, dengan kapasitas total 3,6 gigawatt (GW) yang tengah direncanakan pemerintah, dapat menurunkan konsumsi batu bara nasional hingga 3 juta ton per tahun ketika mulai beroperasi.
Meski begitu, pengembangan PLTS atap dengan kapasitas tersebut juga akan berdampak bagi pendapatan PLN. Setidaknya ada potensi penurunan pendapatan hingga Rp 5,7 triliun per tahun.
Pemerintah menargetkan total kapasitas terpasang PLTS atap di Indonesia mencapai 2.145 megawatt (MW) hingga 2030. Dari jumlah tersebut, pemasangan di bangunan dan fasilitas BUMN akan menjadi yang terbesar diikuti kelompok rumah tangga, serta industri dan bisnis. Simak databoks berikut: