Mengenal Aryanto Misel: Penemu Alat Nikuba yang Hanya Tamatan SMP

Muhamad Fajar Riyandanu
25 Mei 2022, 12:40
Aryanto Misel, warga asal Cirebon, Jawa Barat, penemu alat Nikuba yang diklaim bisa mengubah air menjadi bahan bakar yang dapat menggerakkan kendaraan bermotor.
Instagram @nikubahidrogen.
Aryanto Misel dan alat Nikuba temuannya yang diklaim bisa mengubah air menjadi bahan bakar yang dapat menggerakkan kendaraan bermotor.

Ayah dari dua anak itu mengaku bahwa Nikuba mampu menggantikan 100% suplai bensin di kendaraan motor roda dua dengan air. Dalam sejumlah uji coba Nikuba yang ia jalani, 1 liter air yang sudah dikonversi menjadi hidrogen diklaim mampu membuat kendaraan roda dua menempuh perjalanan dari Cirebon ke Semarang, pulang-pergi.

"Sebanyak 1 liter air, kurang lebih bisa 450 kilometer. Kodam III Siliwangi juga melakukan test drive dari Bandung ke Garut. Pulang-pergi," sebutnya.

Saat ini, alat Nikuba telah dipasang di 11 unit motor Trail Aviar 200 CC milik TNI dari Kodam III Siliwangi. Aryanto mengatakan bahwa Nikuba belum dipasarkan secara bebas karena masih menunggu proses legalitas produk.

Selain motor trail, Nikuba juga pernah dipasang di sebuah motor matic saat melakukan proses uji coba yang dilakukan pada bulan lalu. "Di motor matic itu nanti bisa dimasukkan di dalam boxnya, di bawah tempat helm. Sebetulnya masalah naruh itu selera, estetika itu. Komponen motor tidak ada yang diubah," ujarnya.

Saat pertama kali melakukan pengembangan alat tersebut, Aryanto mengatakan proses di awal tak mulus-mulus amat. Percobaan pertama yang dia lakukan di Motor Supra Fit menimbulkan terbakarnya sejumlah kabel di rangakaian motor. "Karena tarikan hidrogen ke aki itu besar. Kabelnya gak kuat jadi dia meleleh. Terbakar," jelasnya.

Saat ditanya perihal berapa harga jual dari alat Nikuba, Aryanto enggan menjawab. Menurutnya, segala urusan yang berkaitan dengan pendanaan dan produksi massal merupakan urusan dari Chief Executive Officer (CEO) perusahaan rintisan Nikuba Hidrogen Nusantara, Narliswandi Piliang alias Iwan Piliang.

"Saya apapun harus koordinasi sama Pak Iwan. Belum mengerjakan sampai beribu-ribu, itu baru wacana untuk nanti kalau memang legalitasnya sudah keluar. Yang saya garap ini baru 11 alat," tukas Aryanto.

Rektor Universitas Teknologi Sumbawa Chairul Hudaya mengatakan bahwa proses mengubah air melalui proses elektrolisis hingga menjadi energi sulit dilakukan. "Untuk memecah hidrogen dari air perlu energi yang besar dan alat yang khusus," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (6/5).

Ia mengatakan, inovasi bahan bakar untuk kendaraan sebenarnya telah banyak dikembangkan sebelumnya. "Banyak yang free energy, tapi akhirnya terkuak sebagai fake. Kalau mau fair, ini bisa dibedah bersama," ujarnya.

Senada, dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Widodo Wahyu Purwanto, menduga bahwa Nikuba bukan alat yang bisa menggantikan BBM pada kendaraan bermotor melainkan meningkatkan efisiensi pembakaran pada mesin sehingga menghemat konsumsi BBM secara signifikan.

Jika alat ini mengkonversi air menjadi hidrogen, untuk memisahkan molekul hidrogen dari air (H2O) melalui proses elektrolisis pun memerlukan energi yang besar.

"Air tidak bisa diubah menjadi BBM karena air tidak memiliki kandungan karbon layaknya BBM. Kalau gak salah Nikuba itu ada kemungkinan itu dia pakai HHO, jadi hidrogen dan oksigennya tidak terpisah atau disebut brown gas," ujarnya.

Oleh karena itu dia meragukan jika alat ini 100% tidak menggunakan BBM. "Kalau dibilang gak pakai BBM 100%, saya kira itu tidak bisa ya,” kata Widodo kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...