Pemerintah Kebut Produksi Listrik Bersih 500 MW per Tahun

Muhamad Fajar Riyandanu
23 Desember 2022, 07:34
Listrik
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Foto udara suasana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022).

Adapun PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk mensubstitusi 10% kebutuhan batu bara hingga 2025. Praktik pencampuran biomassa dengan batu bara pada PLTU yang sudah berjalan dapat ditemui di PLTU Pelabuhan Ratu dan PLTU Rembang yang mendapat pasokan biomassa dari PT Perhutani.

Menurut catatan dari Kementerian ESDM, sejauh ini PLN sudah melaksanakan ujicoba co-firing pada 26 PLTU dengan porsi biomassa 1-5%. Mereka menyatakan, kapasitas total listrik yang dihasilkan dari co-firing PLTU PLN mencapai 18 gigawatt (gw) pada tahun 2024. Bahan biomassa yang digunakan seperti seperti wood pellet (pellet kayu), cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji). Metode co-firing diklaim dapat menurunkan emisi karbon karena mencampur batu bara dengan biomassa untuk pembangkit listrik.

Dari 26 lokasi pelaksanaan uji coba PLTU, sebanyak 13 PLTU telah menerapkan implementasi co-firing biomassa secara komersial. Adapun PLTU telah menerapkan co-firing diantaranya PLTU Paiton (800 mw), PLTU Rembang (630 mw), PLTU Suralaya (1600 mw), PLTU Pelabuhan Ratu (1050 mw) serta PLTU Lontar (945 mw).

Di sisi lain, penerapan metode co-firing di PLTU dinilai sebagai hal yang justru memperlambat proyek transisi energi nasional. Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan Institute for Essential Service Reform (IESR), Marlistya Citraningrum menyebut metode co-firing tak berpengaruh terhadap penurunan emisi karbon yang dihasilkan dari proses kerja PLTU.

Dia menilai, selain pengurangan emisi yang tak terlalu signifikan, metode co-firing harus memperhitungkan sisi suplai bahan baku yang belum cocok dengan spesifikasi mesin PLTU dan harga yang belum ekonomis. Citra juga menyoroti pola pikir yang bertujuan membangun Hutan Tanam Energi untuk menjamin ketersediaan pasokan biomassa.

"Ini mereka nanti tanam pohon di hutan lalu menggunduli hutan, jadi malah bertentangan dengan aspek land use emission-nya," kata Citra saat dihubungi pada Senin (4/7).

Dia menegaskan, satu-satunya cara untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU adalah melakukan pensiun dini PLTU. Menurut Citra, penyetopan operasional PLTU tua perlu dilakukan supaya energi terbarukan bisa langsung masuk mengganti. 

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...