Fokus Pada Proyek Rendah Karbon, Chevron Tidak akan Investasi pada EBT

Image title
21 September 2021, 19:24
chevron, ebt, emisi karbon
Agung Samosir|KATADATA
Chevron memilih fokus pada upaya menurunkan tingkat emisi karbon dan gas rumah kaca alih-alih berinvestasi pada proyek energi baru terbarukan (EBT).

Bahkan Wirth menegaskan bahwa perusahaan lebih memilih mengembalikan uang pemegang saham dalam bentuk dividen yang lebih besar daripada berinvestasi pada proyek pembangkit listrik solar dan angin.

Pasalnya, dia menilai investasi pada proyek energi baru terbarukan menghasilkan tingkat pengembalian atau return yang rendah. Pemegang saham bebas menginvestasikan uang mereka pada proyek energi baru terbarukan. "Kami lebih memilih membayar dividen ke pemegang saham, dan biarkan mereka yang menanam pohon," ujarnya.

Sementara, Chevron memilih fokus pada target untuk mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca yang mereka hasilkan sebesar 35% pada 2028, dibandingkan dengan tingkat emisi yang mereka hasilkan pada 2016 dari aktivitas migasnya.

Untuk tujuan itu, Chevron akan menggenjot produksi gas alamnya menjadi 40 miliar British thermal unit per hari (BBTUD) dan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar terbarukan menjadi 100.000 barel per hari. "Kami akan meningkatkan dividen kami, membeli kembali saham, dan berinvestasi pada bisnis rendah karbon," kata Wirth.

Chevron menargetkan untuk meningkatkan produksi hidrogen menjadi 150.000 ton per tahun untuk memasok pelanggan industri. Para pemerhati lingkungan mengatakan fokus Chevron adalah mengimbangi emisi dari produksi minyak dan gas, bukan mengurangi produksi minyak.

Ini berbeda dengan perusahaan minyak Eropa yang telah menetapkan target untuk beralih dari bahan bakar fosil dengan investasi yang lebih besar pada energi baru terbarukan (EBT) dan bebas karbon pada 2050.

British Petroleum (BP), misalnya, akan menginvestasikan sebesar US$ 3-4 miliar per tahun untuk proyek-proyek rendah karbon pada 2025 dan menurunkan produksi migasnya sebesar 40% pada dekade berikutnya. Sementara Royal Dutch Shell pada Februari lalu menetapkan investasi tahunan sebesar US$ 2-3 miliar untuk energi bersih.

Sedangkan perusahaan migas AS seperti Chevron, Exxon Mobil, dan Occidental Petroleum lebih fokus pada upaya penurunan emisi karbon dengan dukungan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...