Cegah Greenwashing, Uni Eropa Terapkan Standar Baru Obligasi Hijau
Perusahaan yang ingin melabeli obligasi mereka sebagai obligasi "hijau" di Uni Eropa harus mengungkapkan informasi tentang bagaimana hasil obligasi akan digunakan. Setidaknya 85% dana yang terkumpul harus dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan "taksonomi" kegiatan berkelanjutan Uni Eropa.
Selain itu, perusahaan juga harus menunjukkan bagaimana investasi ini mendukung rencana mereka untuk bertransisi ke ekonomi nol emisi karbon. Standar-standar tersebut menetapkan sistem registrasi dan kerangka kerja pengawasan bagi para peninjau eksternal obligasi hijau Eropa.
Menurut data Climate Bonds Initiative (CBI), pada semester I-2022 nilai penerbitan obligasi hijau (green bond) secara global mencapai US$211,1 miliar. Nilai terbesarnya berasal dari sektor energi, yakni US$72,6 miliar atau 34,39% dari total penerbitan obligasi hijau global.
Penerbitan terbesar berikutnya berasal dari sektor bangunan, yakni senilai US$45,4 miliar, diikuti sektor transportasi US$41,1 miliar. Kemudian nilai penerbitan obligasi hijau di sektor air, penggunaan lahan, dan limbah masing-masing US$16,8 miliar, US$11,6 miliar, dan US$10,8 miliar. Sedangkan nilai terkecil dari sektor industri, yakni US$1,6 miliar.
Berdasarkan wilayahnya, Eropa mendominasi penerbitan obligasi hijau global dengan nilai US$95,3 miliar (45,14%). Diikuti wilayah Asia Pasifik US$68,4 miliar (32,4%) dan Amerika Utara US$26,9 miliar (12,74%).