Mengenal Stablecoin, Ekosistem Token Kripto LUNA yang Tengah Rontok

Amelia Yesidora
19 Mei 2022, 07:55
Luna, mata uang kripto, kripto, educate me
Bloomberg

Ragam Stablecoin

Investopedia membagi tiga jenis stablecoin berdasarkan mekanisme yang digunakan untuk menstabilkan nilai BTC, yakni:

  • Stablecoin dengan jaminan fiat. 

Mata uang ini menjamin nilai tukarnya dengan mempertahankan cadangan mata uang fiat seperti dolar Amerika Serikat (AS). Selain mata uang fiat, stablecoin ini juga berpatokan pada nilai komoditas lainnya, seperti logam mulia baik emas dan perak, kemudian minyak mentah. 

Cadangan dolar AS yang dijadikan jaminan oleh stablecoin ini dikelola oleh bdan kustodian independen dan diaudit secara berkala. Dua stablecoin populer adalah Tether atau USDT dan TrueUSD atau TUSD yang didukung oleh cadangan dolar AS dan bernilai hampir setara dengan dolar AS. Hingga hari ini, USDT menjadi mata uang kripto yang memiliki nilai kapitalisasi pasar tertiga terbesar di dunia dengan total US$ 74,1 miliar atau setara Rp 1,04 triliun (kurs Rp 14.500)

  • Stablecoin dengan jaminan kripto

Stablecoin ini mempertahankan nilai tukarnya dengan didukung oleh cadangan mata uang kripto lainnya. Karena mata uang kripto rentan dengan volatilitas nilai, terkadang stablecoin jenis ini dijaminkan secara berlebihan. Maka, nilai mata uang kripto yang dicadangkan melebihi nilai stablecoin yang diterbitkan. 

Salah satu contoh stablecoin jenis ini adalah DAI yang dikeluarkan oleh MakerDAO. Mata uang ini biasa digunakan di blockchain Ethereum (ETH) yang bertujuan untuk menjaga nilainya agar sedekat mungkin dengan satu dolar AS. stablecoin ini didukung oleh ETH dan mata uang kripto lainnya senilai 150 % dari stablecoin DAI yang beredar.

  • Stablecoin algoritmik

Jenis stablecoin ini bisa jadi tidak memiliki aset cadangan, namun mereka menjaga nilai dengan mengontrol suplai melalui algoritma. Sistem ini tidak jauh berbeda dari bank sentral yang tidak bergantung pada aset cadangan untuk menjaga mata uang yang mereka keluarkan. Perbedaannya adalah bank sentral menetapkan kebijakan moneter berdasarkan parameter dan status yang dimiliki sebagai badan penerbit mata uang yang sah.

Stablecoin algoritmik tidak memiliki aset cadangan, maka penerbitnya tidak dapat mundur dalam keadaan krisis. Salah satu contohnya adalah harga stablecoin algoritmik TerraUSD atau UST yang nilainya anjlok lebih dari 60 % pada bulan ini.

Token stablecoin algoritmik satu ini dijamin oleh aset kripto Terra, yaitu token LUNA. Singkatnya, pergerakan harga token LUNA akan bergantung pada nilai koin UST, begitu juga sebaliknya.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...