Potensi Ekonomi Biru dan Cara Mengatasi Hambatan Pengembangannya

Image title
16 Februari 2024, 07:45
Ekonomi Biru
Freepik
Ekonomi Biru

4.  Kesenjangan Data dan Kesenjangan Pengetahuan

Data dan informasi yang tidak memadai tentang sumber daya laut, ekosistem, dan dinamika sosial-ekonomi dapat menghambat pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan ekonomi biru. Mengatasi kesenjangan data dan berinvestasi dalam penelitian dan pemantauan ilmiah sangat penting untuk menginformasikan praktik pengelolaan berkelanjutan.

5.  Risiko dan Ketidakpastian Lingkungan Hidup

Kegiatan ekonomi biru rentan terhadap risiko lingkungan seperti perubahan iklim, pengasaman laut, bencana alam, dan spesies invasif. Risiko-risiko ini dapat mengganggu operasi, merusak infrastruktur, dan melemahkan kelangsungan hidup jangka panjang, sehingga memerlukan adaptasi proaktif dan strategi manajemen risiko.

6.  Pertimbangan Sosial dan Budaya

Proyek ekonomi biru dapat mempunyai dampak sosial dan budaya yang signifikan terhadap masyarakat pesisir, masyarakat adat, dan nelayan tradisional. Memastikan partisipasi yang berarti, konsultasi, dan pembagian manfaat dengan pemangku kepentingan lokal sangat penting untuk mendorong keadilan sosial dan meminimalkan konflik.

7.  Akses Pasar dan Hambatan Perdagangan

Terbatasnya akses pasar, hambatan perdagangan, dan persaingan tidak sehat dapat menghambat pertumbuhan sektor ekonomi biru, khususnya di pasar global. Mengatasi hambatan perdagangan, mendorong transparansi pasar, dan mendukung produk bernilai tambah dapat meningkatkan daya saing dan peluang pasar.

8.  Kesenjangan Teknologi dan Keterampilan

Penerapan teknologi dan praktik baru sangat penting bagi pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan. Namun kesenjangan teknologi dan keterampilan, khususnya di negara-negara berkembang, dapat menghambat inovasi dan menghambat penerapan praktik terbaik dari konsep ekonomi ini.

Cara Mengatasi Hambatan Pengembangan Ekonomi Biru

Mengatasi hambatan terhadap pengembangan ekonomi biru memerlukan pendekatan multifaset, yang melibatkan pemangku kepentingan di berbagai tingkatan. Berikut beberapa strategi untuk mengatasi hambatan tersebut, dilansir dari berbagai sumber.

1. Penguatan Kapasitas Tata Kelola dan Kelembagaan

Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan dan penerapan kerangka tata kelola kelautan komprehensif yang mendorong praktik pengelolaan berkelanjutan.

Hal ini mencakup penyederhanaan proses peraturan, peningkatan mekanisme penegakan hukum, dan investasi dalam peningkatan kapasitas lembaga-lembaga terkait guna memastikan pengawasan yang efektif terhadap kegiatan ekonomi biru.

2. Memfasilitasi Akses terhadap Pembiayaan

Pemerintah, lembaga pembangunan, dan lembaga keuangan harus berkolaborasi untuk menyediakan mekanisme pembiayaan yang dapat diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan proyek ekonomi biru.

Hal ini dapat melibatkan pembentukan program pendanaan khusus, pemberian hibah atau pinjaman berbunga rendah, dan memfasilitasi kemitraan pemerintah-swasta untuk menarik investasi dalam usaha kelautan berkelanjutan.

Ekonomi BIru
Ekonomi BIru (Freepik)

3. Mendorong Koherensi dan Koordinasi Kebijakan

Pemerintah harus berupaya menyelaraskan kebijakan dan peraturan lintas sektor untuk mengurangi kompleksitas dan ketidakpastian bagi para pemangku kepentingan ekonomi biru.

Ini mencakup pengembangan koordinasi antarlembaga, peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pengembangan kebijakan, dan penyelarasan strategi nasional dengan komitmen internasional seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan Perjanjian Paris.

4. Meningkatkan Pengumpulan Data dan Berbagi Pengetahuan

Pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta harus berkolaborasi untuk meningkatkan pengumpulan data, pemantauan, dan penelitian mengenai sumber daya dan ekosistem laut.

Ini mencakup investasi dalam penelitian ilmiah, pemanfaatan teknologi baru seperti penginderaan jarak jauh dan citra satelit, serta mendorong platform data terbuka untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengambilan keputusan berbasis bukti.

5. Mendorong Inovasi dan Transfer Teknologi

Pemerintah harus memberikan insentif terhadap inovasi dan pengembangan teknologi di sektor ekonomi biru dengan memberikan dukungan untuk penelitian dan pengembangan, membina kolaborasi antara akademisi dan industri, serta memfasilitasi transfer dan adopsi teknologi.

Hal ini mencakup investasi pada infrastruktur seperti fasilitas penelitian dan inkubator, mendukung proyek percontohan, dan memberikan insentif peraturan untuk penerapan teknologi inovatif.

6. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Pemerintah harus memprioritaskan pemberdayaan masyarakat pesisir, masyarakat adat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses pengambilan keputusan terkait pengembangan ekonomi biru.

Ini mencakup memastikan partisipasi yang bermakna, konsultasi, dan pembagian manfaat, menghormati pengetahuan dan praktik tradisional, serta mendorong kesetaraan sosial dan inklusivitas dalam inisiatif pembangunan.

Ekonomi Biru
Ekonomi Biru (Freepik)

7. Mengatasi Akses Pasar dan Hambatan Perdagangan

Pemerintah harus mengadvokasi praktik perdagangan yang adil dan mengatasi hambatan akses pasar yang menghambat pertumbuhan sektor Ekonomi Biru, khususnya di negara-negara berkembang.

Ini termasuk menegosiasikan perjanjian perdagangan yang mendukung pengelolaan perikanan dan budidaya perikanan berkelanjutan, mempromosikan transparansi pasar dan skema sertifikasi makanan laut berkelanjutan, dan memberikan dukungan untuk produk bernilai tambah dan diversifikasi pasar.

8. Membangun Ketahanan terhadap Risiko Lingkungan dan Perubahan Iklim

Pemerintah harus memprioritaskan langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan terhadap risiko lingkungan dan dampak perubahan iklim yang mengancam kegiatan Ekonomi Biru.

Ini mencakup investasi dalam adaptasi iklim dan langkah-langkah pengurangan risiko bencana, seperti infrastruktur perlindungan pantai dan sistem peringatan dini, serta mengintegrasikan pertimbangan iklim ke dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan ekonomi biru.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara terkoordinasi dan kolaboratif, pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga-lembaga internasional dapat bekerja sama untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengembangan ekonomi biru. Ini pada akhirnya akan membuka seluruh potensi lautan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pembangunan sosial.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...