OPEC+ Sang Kartel Minyak, Bisa Picu Resesi Global Lewat Kebijakannya

Dzulfiqar Fathur Rahman
14 Oktober 2022, 17:15
OPEC
Katadata

Indonesia sempat kembali bergabung OPEC pada 2014 tetapi hanya bertahun dua tahun sebelum akhirnya keluar di 2016. Kala itu, terjadi perselisihan terkait target pemangkasan produksi. Mengingat kebutuhan pendapatan negara saat itu, pemerintah hanya bersedia untuk menyanggupi pemangkasan kira-kira 13,51% dari target yang ditetapkan, berdasarkan data dari kantor berita Reuters.

Pengaruh di pasar

Secara keseluruhan, negara-negara anggota OPEC memiliki kira-kira 1,24 triliun barel cadangan minyak mentah pada 2021, berdasarkan data dari organisasi tersebut. Ini setara dengan 80,4% dari total cadangan dunia. OPEC juga menyumbangkan kira-kira 29,3% terhadap produksi minyak mentah dunia pada September 2022.

Baik dari segi cadangan dan produksi, andilnya telah memberikan organisasi tersebut pengaruh di pasar. Bahkan, organisasi tersebut menyatakan secara gamblang bahwa salah satu tujuannya adalah “menjamin harga yang stabil dan adil bagi produsen minyak.”

OPEC mencapai tujuan tersebut dengan mengoordinasikan kebijakan para negara anggota terkait produksi minyak mentah mereka masing-masing. Namun, koordinasi OPEC tidak selalu berjalan sesuai rencana karena terdapat insentif bagi masing-masing negara untuk tidak menjalankan komitmen mereka. Organisasi ini tidak memiliki sanksi apapun jika negara anggotanya tidak patuh. Salah satu contohnya ketika Indonesia menolak memangkas produksi sesuai keputusan organisasi di 2016. 

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...