Profil Pindad, Produsen Maung yang Diincar KPU

Dzulfiqar Fathur Rahman
30 Oktober 2022, 12:38
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencoba kendaraan taktis (rantis) buatan PT Pindad (Persero), bernama Maung 4x4, di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/7).
Instagram/@prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencoba kendaraan taktis (rantis) buatan PT Pindad (Persero), Maung 4x4, di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/7).

Pindad mengoperasikan dua pabrik, yaitu di Bandung, Jawa Barat, dan di Malang, Jawa Timur. Di luar kedua pabrik ini, perusahaan juga memiliki wilayah operasional lainnya untuk pengujian dengan bekerja sama dengan TNI.

Pada Januari 2022, Pindad mulai menginduk ke PT Len Industri yang bersalin menjadi Defend ID. Selain Pindad, perusahaan strategis lain yang juga menginduk adalah PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. Ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk merampingkan struktur badan usaha milik negara (BUMN).

(Baca: PT Len Industri Resmi Jadi Induk Holding BUMN Industri Pertahanan)

Per akhir 2021, Pindad telah menjual senjata, amunisi, kendaraan khusus, bahan peledak, motor listrik, alat pembangkit, peralatan kapal laut, komponen transportasi, dan lain-lain.

Pelanggan tradisional Pindad mencakup TNI, Polri, Kementerian Pertahanan, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Untuk produk non-pertahanan, pelanggannya meliputi PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Industri Kereta Api (INKA), Kementerian Perhubungan, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pindad juga memiliki bisnis jasa, yang mencakup pemeliharaan produk atau peralatan industri, pengujian mutu dan kalibrasi, konstruksi, permesinan, pengeboran, peledakan, transportasi bahan peledak, pergudangan bahan peledak, dan lain-lain.

Diversifikasi Pindad juga terefleksikan dalam bus listrik dari Universitas Indonesia (UI), yang berkapasitas 64 orang. Perguruan tinggi yang berbasis di Depok, Jawa Barat, itu telah menyerahkan dua bus ini untuk mendukung transportasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (G20) pada 15 dan 16 November 2022.

(Baca: Bus Listrik Buatan UI Dipakai di KTT G20, Gunakan Mesin Buatan Pindad)

Pindad juga membangun kerja sama terkait produksi dan penggunaan berbagai jenis senjata dengan Caracal International, perusahaan berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang memproduksi senjata untuk sipil, penegak hukum, dan militer.

Kerja sama dengan perusahaan UEA ini sejalan dengan tren yang terlihat dalam hubungan investasi dan perdagangan antara kedua negara yang semakin dekat. Kedua negara telah menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) pada Juli 2022. 

Pada 2021, Pindad berhasil membukukan laba Rp73,57 miliar, yang menandai kebangkitan dari kemerosotan selama pandemi Covid-19. Namun, ini masih lebih rendah 27,22% dari level 2019.

Kebangkitan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan tahunan penjualan 31,64% ke Rp4,61 triliun pada 2021, didorong oleh pendapatan dari produk alat berat dan amunisi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...