Profil Tomy Winata, Konglomerat Pemilik Lahan Rempang Eco City

Mela Syaharani
15 September 2023, 10:27
rempang, rempang eco city, batam, Pengusaha dan pendiri Artha Graha Network Tomy Winata.
Antaranews.com
Pengusaha dan pendiri Artha Graha Network Tomy Winata.

Kepolisian Daerah Riau menambah petugas pengamanan unjuk rasa sebanyak 200 personel Brimob ke Pulau Rempang, Batam, Kepualau Riau. Penambahan ini untuk mengamankan aksi unjuk rasa masyarakat setempat yang menolak proyek Rempang Eco City. 

Komandan Satuan Brimob Polda Riau Komisaris Besar Ronny Lumban Gaol meminta para petugas melakukan pengamanan yang humanis. "Kepada 200 personel Sat Brimob Polda Riau yang berangkat wilayah hukum Polda Kepri, jaga nama baik kesatuan,” ucap Ronny seperti dikutip Antara, Kamis (14/9).

 

Panasnya konflik di Pulau Rempang turut menyeret nama Tomy Winata. Taipan ini merupakan pemegang lahan proyek Rempang Eco City, melalui  PT Makmur Elok Graha (MEG).

MEG mengantongi hak eksklusif atas pengelolaan serta pengembangan kawasan wisata terpadu di Pulau Rempang sejak 2004. Pengembangannya sempat mati suri. Lalu, pemerintah pada 28 Agustus lalu memasukkan proyek Rempang Eco City ke dalam Proyek Strategis Nasional 2023. 

Warga blokir jalan Pulau Rempang di Batam
Warga blokir jalan Pulau Rempang di Batam (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/aww.)

Awal Bisnis Tomy Winata

Tomy Winata merupakan seorang pengusaha keturunan Cina yang lahir pada 23 Juli 1958. Melansir dari berbagai pemberitaan, pemilik Artha Graha Network ini memiliki nama Tionghoa, Oe Suat Hong.

Usai menamatkan sekolah menengah pertama, Tomy dikenalkan dengan seorang pejabat militer di Singkawang, Kalimantan Barat. Perkenalan tersebut membuatnya mendapatkan pekerjaan.

Dia berkesempatan untuk menggarap proyek pembangunan kantor Koramil di Singkawang serta menjadi penyalur barang ke tangsi-tangsi tentara di Indonesia. Tomy juga memperoleh sejumlah proyek militer dari beberapa daerah, mulai dari Papua, Makassar hingga Ambon.

Bisnis Tomy lalu tumbuh dan dikenal sebagai seseorang yang dekat dengan sosok militer yang bahkan berpangkat jenderal. Pada 1988, ia bersama Yayasan Kartika Eka Paksi (Angkatan Darat) menyelamatkan sebuah bank propelat dengan aset mencapai Rp 8 miliar.

Bank tersebut kemudian diubah namanya menjadi Bank Artha Graha. Setahun berselang, Tomy mendirikan PT Danayasa Arthatama. Perusahaan ini kemudian masuk dalam proyek pembangunan besar kawasan bisnis Sudirman Central Business District (SCBD) yang ada di Jakarta.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...